Sayap
Artikel,  Teks

The Woman Left Wings

Perjalanan seorang anak manusia tumbuh ke dalam pendewasaan sikap untuk mengenali diri dan menentukan jati dirinya sendiri sebagai wujud pembenaran di dunia dan Tuhannya. Belajar dari alam dan kondisi berpijaknya dengan menyikapi dinamika modernitas dengan caranaya sendiri.. Adalah perjalanan panjang dalam menuai kesadaran hingga mampu berpikir melawan kebakuan yang ada. Sebuah pergerakan nurani yang terdorong oleh kemuakannya atas segala yang menjerat kehidupan ini dengan nama naluri. Kemanusiaan yang diukur untuk melanggengkan hasrat tanpa batas.

Benci akan kepalsuan dunia yang melaknatkan surga itu yang mampu membutakan mata setiap insan. Memberi pembebasan untuk menjadi relawan bagi penyelamatan manusia yang masih percaya adanya perubahan.Masih ada secercak terang yang menyinari hari esok. Masa lalu adalah inspirasi, tolak ukur untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Melawan untuk pembebasan diri, merengkuh dunia baru dengan perjuangan dan pengkhianatan. Demi perubahan tak ada yang diharamkan; pembunuhan, perang, pembungkaman, penculikan, dan fitnah mengisi hari-hari di dunia yang mengedepankan ego sentris dan nafsu.

Dunia bagi pemuja kebohongan adalah kefanaan yang mati ditelan budak kesejatian. Dan kepada siapa kami harus berbicara selain Tuhan, Setan dan diri sendiri. Hanya mereka yang mau mengerti perasaan kami ini. Tak ada keabadian dan kepastian, hanya menyisakan sebias pertentangan yang akan membenihkan pembaharuan yang akan dipertentangkan.

Pemikir bukanlah orang yang terpaku pada satu konsep. Kita harus mengenal apa yang kita lawan dan kita perjuangkan. Jangan menjadi idealis membuta, karena ada hak-hak kemanusiaan lain yang harus kita junjung dalam pluralisme sosial. Keanekaragaman yang indah harus melawan pemusatan ideologi di muka dunia. Tetap Lawan Tetap Hantam. Hancurkan Tembok, Robohkan Terali .

Baca Juga  Arti Peribahasa Ada Pasang Turun Naik