Rujak Lambe
-
Kalau Tidak Angin Bertiup, Tidak Akan Pohon Bergoyang
Arti peribahasa “Kalau Tidak Angin Bertiup, Tidak Akan Pohon Bergoyang” adalah sesuatu hal yang terjadi tentu ada penyebabnya.
-
Arti Peribahasa Menggantang Asap
Menggantang Asap Arti Peribahasa “Menggantang Asap” adalah melakukan perbuatan yang sia-sia.
-
Arti Peribahasa Terbuat dari Emas Sekalipun, Sangkar Tetap Sangkar Juga
Terbuat dari Emas Sekalipun, Sangkar Tetap Sangkar Juga Arti Peribahasa “Terbuat dari Emas Sekalipun, Sangkar Tetap Sangkar Juga” adalah meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.
-
Geguritan Bab Jongko Donya
Jongko Donya Aja pisan nggonmu urip Kanggo njongko bab-e donya Pirang-pirang sing dijongko Arang-arang sing tumonjo Balik sira dha narimaha Taninge Kang Maha Mulya Supayane urip sira Ana donya bisa mulya Ngelingana sira iku Ora suwe ana donya Balik mesti sira iku Tembe mburi mancal donya Nek wis sira tinggal donya Terus manggon giriloyo Ora ana sing melasi Liyane Kang Maha Mulya Mula sira ngelingana Pumpung isih urip sira Perkarane ibadahmu Rino wengi aja leno Wondene anak bojo Para dulur ninggal mungkur Arikolo sira iku Uwis manggon ana kubur
-
Arti Peribahasa Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga
“Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga” Arti peribahasa “Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga” adalah karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang kebaikan yang telah diperbuat.
-
Arti Peribahasa Menghela Lembu dengan Tali, Menghela Manusia dengan Kata
Menghela Lembu dengan Tali, Menghela Manusia dengan Kata Arti Peribahasa “Menghela Lembu dengan Tali, Menghela Manusia dengan Kata” adalah segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.
-
Arti Peribahasa Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting
Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting Arti Peribahasa “Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting” adalah segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik.
-
Puisi Chairil Anwar Situasi
Situasi Tidak perempuan! yang hidup dalam diri Masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, Bersikeras mencari kehijauan laut lain, Dan berada lagi di kapal dulu bertemu, Berlepas kemudi pada angin, Mata terpikat pada bintang yang menanti. Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan Tai Po dan rahasia laut Ambon Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur Bisa dituliskan Dengan pelarian kebuntuan senyuman.