Sastra
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sajak Kecil Tentang Cinta
Sajak Kecil Tentang Cinta Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintai-Mu harus menjelma aku
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Gerimis Jatuh
Gerimis Jatuh Gerimis jatuh kau dengar suara di pintu Bayang-bayang angin berdiri di depanmu Tak usah kauucapkan apa-apa; seribu kata Menjelma malam, tak ada yang di sana Tak usah; kata membeku, Detik meruncing di ujung sepi itu Menggelincir jatuh Waktu kau tutup pintu. Belum teduh dukamu.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Menjenguk Wajah di Kolam
Menjenguk Wajah di Kolam Jangan kau ulang lagi menjenguk wajah yang merasa sia-sia, yang putih yang pasi itu. Jangan sekali-kali membayangkan Wajahmu sebagai rembulan. Ingat, jangan sekali-kali. Jangan. Baik, Tuan.
-
Puisi Chairil Anwar Penghidupan
Penghidupan Lautan maha dalam Mukul dentur selama Nguji tenaga pematang kita Mukul dentur selama Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahagia Kecil setumpuk Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.
-
Puisi Chairil Anwar Pelarian
Pelarian I Tak tertahan lagi remang miang sengketa di sini Dalam lari Dihempaskannya pintu keras tak berhingga. Hancur-luluh sepi seketika Dan paduan dua jiwa. II Dari kelam ke malam Tertawa-meringis malam menerimanya Ini batu baru tercampung dalam gelita “Mau apa? Rayu dan pelupa, Aku ada! Pilih saja! Bujuk dibeli? Atau sungai sunyi? Mari! Mari! Turut saja!” Tak kuasa …terengkam Ia dicengkam malam.
-
Menikmati Kesakitan
Rasa sedih ini menghantuiku akhir-akhir ini. Takut kepada ketidakpastian yang memburuku untuk terus mencari jati diri. Merasa dikalahkan oleh keadaan yang kurasa siapapun tak menginginkannya. Dipaksa, terpaksa dan memaksa diri untuk terus menyelaraskan keinginan dengan dharma semesta. Aku butuh waktu untuk berdiam diri. Membiarkan entitas lain menuntunku entah kemana. Ketidakpercayaan, kepasrahan, mengendapkan hasrat tuk menyingkirkan kekotoran bathin selama ini. Sebuah proses kalibrasi, ketepatanku berdiri di salah satu sudut dunia. Lelah atas pergolakan pikir yang menjadi batu sandungan dalam perjalanan lakuku. Berhenti sejenak untuk mengobati luka, sembari berpikir mencari jalan lain atau memilih terus melanjutkan melalui jalan yang sama. Jalan yang tak mudah dilalui, penuh kerikil tajam, menanjak dan berkelok. Kuharus…
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Atas Kemerdekaan
Atas Kemerdekaan Kita berkata: jadilah dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut di atasnya: langit dan badai tak henti-henti di tepinya cakrawala terjerat juga akhirnya kita, kemudian adalah sibuk mengusut rahasia angka-angka sebelum Hari yang ketujuh tiba sebelum kita ciptakan pula Firdaus dari segenap mimpi kita sementara seekor ular melilit pohon itu: inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kepada Istriku (1967)
Kepada Istriku Pandanglah yang masih sempat ada pandanglah aku: sebelum susut dari suasana sebelum pohon-pohon di luar tinggal suara terpantul di dinding-dinding gua Pandang dengan cinta. Meski segala pun sepi tandanya waktu kau bertanya-tanya, bertahan setia langit mengekalkan warna birunya bumi menggenggam seberkas bunga, padamu semata