-
Terlalu Banyak Persepsi Diklaim Sebagai Esensi, Mari Saling Mengenal Agar Kita Memahami Perbedaan Juga Kehendak Tuhan
Terlalu banyak persepsi diklaim sebagai esensi. Mari saling mengenal. Agar kita memahami perbedaan juga kehendak Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbekal akal pikiran untuk membantu melaksanakan dharmanya dalam kehidupan. Sang insan melewati jalan itu dengan pengalaman, informasi dan hikmah yang dipetik dari kisah hidupnya masing-masing. Perjalanan itu tidaklah sama, sehingga buah akal dan pemikirannya sangat dipengaruhi ruang, waktu dan lingkungan sosialnya. Menjadi keras / halus, kasar / lembut, kuat / lemah, cerdas / tolol adalah pilihan dari tempaan hidup dan karma yang dialaminya. Otak akan memprosesnya menjadi sebuah pengalaman kausalitas (sebab – akibat) untuk didefinisikan sebagai pemahaman mengenal algoritma semesta. Di ruang sosial itu, tiap individu akan menjalankan…
-
Satrio Piningit Kekinian – Cerita di Balik Orang-Orang Belakang Layar
Dewasa ini, pergeseran fungsi peran manusia terhadap diri dan orang lain telah mengalami kalibarasi yang cukup tinggi. Peran diri sebagai makhluk individu dan sosial tersebut berkembang seiring pertumbuhan teknologi yang melampaui batas ruang dan waktu. Interaksi yang biasanya dilakukan dengan tatap muka kini bisa dilakukan secara online. Di media sosial pun hampir tiap detik kita disuguhkan informasi di dunia hiburan, politik, ekonomi baik dalam dan luar negeri secara faktual dengan hanya memegang smartphone di tangan. Pencitraan, hoax, afirmasi, komedi, religius dapat kita nikmati sesuai kanal yang diinginkan. Algoritma itu akan menggiring pola kesadaran manusia untuk memenuhi keinginan, walau tak jarang pula beresiko menyesatkan kita. Di balik semua itu ada peran…