-
Arti Peribahasa Membelah Dada Melihat Hati
Membelah Dada Melihat Hati Arti Peribahasa “Membelah Dada Melihat Hati” adalah ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.
-
Geguritan Bab Pecat Nyowo
Pecat Nyowo Hai manungsa ngelingana Ing larane awak iro Ing anane iku lara Calon teko maring sira Arikolo arep mati Banjur teko lara sira Tekane lara iku Ana ing badan sira Olehe lara badan sira Nggone mlaku nyawa niro Lumakune saka siki Terus tekan dada niro Nggone mlaku nyawa iku Mondag mandeg kaping pitu Nek wis rampung kaping pitu Banjur nyawa age metu Ing ndalem sak andegan Luwih banget lara niro Ketimbang dicacahi Nganggo pedang awak iro Dicacah nganggo pedang Ambal kaping pituh puluh Mulane wong kang mati Sambat lara ngaduh-aduh Sambate wong kang mati Maring wong kang arep ngedusi Aja pisan seru-seru Nggonmu pada anggosaki Ing saiki aku iki…
-
Puisi Chairil Anwar Kepada Kawan
Kepada Kawan Sebelum Ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah terkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa…
-
Puisi Chairil Anwar Selama Bulan Menyinari Dadanya
Selama Bulan Menyinari Dadanya Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Aku bukan lagi si cilik tidak tahu jalan Di hadapan berpuluh lorong dan gang menimbang: Ini tempat terikat pada Ida dan ini ruangan “pas bebas” Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Juga ibuku yang berjanji Tidak meninggalkan sekoci. Lihatlah cinta jingga luntur: Dan aku yang pilih Tinjauan mengabur, daun daun sekitar gugur Rumah tersembunyi dalam cemara rindang tinggi Pada jendela kaca tiada bayang datang mengambang Gundu, gasing, kuda kudaan, kapal kapalan di…
-
Puisi Chairil Anwar Dalam Kereta
Dalam Kereta Dalam kereta. Hujan menebal jendela Semarang, Solo…, makin dekat saja Menangkup senja. Menguak purnama. Caya menyayat mulut dan mata. Menjengking kereta. Menjengking jiwa, Sayatan terus ke dada.