-
Sanggar Waringin – Sering Disalahpahami Namun Selalu Memberi Manfaat
Pohon beringin, menyimpan 1001 cerita misteri di dalamnya. Sering dikonotasikan sebagai sarang demit, gendruwo, kuntilanak, hingga menjadi istana lelembut. Namun, apakah sobat maestro mengetahui apa saja manfaatnya? Mari kita simak penjelasannya… Pohon beringin menghasilkan Oksigen (O2) yang bermanfaat untuk pernafasan manusia dan makhluk lainnya. Memberi keteduhan dari teriknya matahari, menjaga kontur tanah sehingga terhindar dari longsor, juga menyerap air dalam tanah untuk dapat dimanfaatkan memenuhi kebutuhan manusia. Tak heran sering dijumpai sumber mata air (sendang) diantara rimbunnya pohon beringin. Energi murni dari alam ini selalu menjadi magnet makhluk apapun yang membutuhkan sumber kehidupan, bahkan mungkin dari bangsa lain. Begitu pula seseorang dengan perwatakan sanggar waringin, sering disalahpahami karena perawakannya dianggap…
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Dalam Doaku
Dalam Doaku Dalam doa subuhku ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang diatas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan…
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kuhentikan Hujan
Kuhentikan Hujan Kuhentikan hujan Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan Ada yang berdenyut dalam diriku Menembus tanah basah Dendam yang dihamilkan hujan Dan cahaya matahari Tak bisa kutolak Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Tentang Matahari (1971)
Tentang Matahari Matahari yang ada di atas kepalamu itu Adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu waktu kau kecil, adalah bola lampu yang ada di atas meja ketika kau menjawab surat-surat yang teratur kauterima dari sebuah Alamat, adalah jam weker yang berdering saat kau bersetubuh, adalah gambar bulan yang dituding anak kecil itu sambil berkata: “Ini matahari! Ini matahari!” – Matahari itu? Ia memang di atas sana supaya selamanya kau menghela bayang-bayangmu itu.
-
Sebuah Catatan Fase Peradaban
Bencana pada masa Nabi Nuh menutup zaman yang hingga kini tak dapat dijelaskan bagaimana bentuk, pola dan ciri peradabannya. Manusia berkelompok menyusuri tempat-tempat yang sesuai, demi mendapatkan wilayah yang aman dan tentram bagi kehidupan keluarganya masing-masing. Disini era nomaden dimulai, usaha untuk bertahan hidup dilakukan dengan berburu dan meramu, serta membuat perabot-perabot kasar sekedar untuk menangkap hewan buruan dan mengolahnya secara sederhana. Setelah era nomaden berakhir, peradaban selanjutnya berubah menjadi menjadi menetap, bercocok tanam dan beternak. Manusia mulai membentuk sistem administrasi sederhana (hukum adat) yang wajib dipatuhi oleh setiap warganya. Kekuasaan dilihat dari seberapa luas tanah yang dimiliki, sistem ini biasa kita sebut dengan feodalisme. Karena sistem bercocok tanam berpengaruh…