• hari baik dan tata keseimbangan alam
    Artikel,  Berita,  Celoteh,  Opini,  Rujak Lambe,  Seni & Budaya,  Teks,  Viral

    Hari Baik dan Tata Keseimbangan Alam

    Pulau Jawa menyimpan pesona bagi tiap insan yang merindukan ketentraman atas gejolak bathin yang dialaminya. Keharmonisan semesta dan manusia terjaga melalui kebudayaan luhur yang lestari di tengah arus modernisasi tanpa batas. Keselarasan itu bersumber dari kebiasaan orang-orang Jawa yang gemar bertirakat. Menepis kerakusan serta keserakahan dengan menahan diri seperti dengan berpuasa ataupun bertapa. Kehidupan spiritual ini cukup kental khususnya di wilayah-wilayah pinggiran kota yang dekat dan bersentuhan langsung dengan alam. Adanya perhitungan hari baik hingga kalender tradisional membuktikan bahwa manusia Jawa memahami betul siklus alam sekaligus memiliki intelektual tinggi dari riset yang dulu dilakukan nenek moyangnya. Perhitungan ini berdasarkan gejala alam berupa musim, arah angin, intensitas matahari hingga kondisi geografis…

    Komentar Dinonaktifkan pada Hari Baik dan Tata Keseimbangan Alam
  • Sapardi Djoko Damono - Ayat-Ayat Tokyo
    Puisi,  Rujak Lambe,  Sastra,  Seni & Budaya,  Teks

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Ayat-Ayat Tokyo

    Ayat-Ayat Tokyo angin memahatkan tiga panah kata di kelopak sakura– ada yang diam-diam membacanya ada kuntum melayang jatuh air tergelincir dari payung itu; “kita bergegas,” katanya kita pandang daun bermunculan kita pandang bunga berguguran kita diam: berpandangan kemarin tak berpangkal, besok tak berujung– tak tahu mesti ke mana angin menyambut bunga gugur itu lengking sakura– tapi angin tuli dan langit buta menjelma burung gereja menghirup langit dalam-dalam– angin musim semi

    Komentar Dinonaktifkan pada Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Ayat-Ayat Tokyo
  • Sapardi Djoko Damono - Kenangan
    Puisi,  Rujak Lambe,  Sastra,  Seni & Budaya,  Teks

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kenangan

    Kenangan Ia meletakkan kenangannya dengan sangat hati-hati di laci meja dan menguncinya memasukkan anak kunci ke saku celana sebelum berangkat ke sebuah kota yang sudah sangat lama hapus dari peta yang pernah digambarnya pada suatu musim layang-layang Tak didengarnya lagi suara air mulai mendidih di laci yang rapat terkunci. Ia telah meletakkan hidupnya di antara tanda petik

    Komentar Dinonaktifkan pada Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kenangan