-
Terlalu Banyak Persepsi Diklaim Sebagai Esensi, Mari Saling Mengenal Agar Kita Memahami Perbedaan Juga Kehendak Tuhan
Terlalu banyak persepsi diklaim sebagai esensi. Mari saling mengenal. Agar kita memahami perbedaan juga kehendak Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbekal akal pikiran untuk membantu melaksanakan dharmanya dalam kehidupan. Sang insan melewati jalan itu dengan pengalaman, informasi dan hikmah yang dipetik dari kisah hidupnya masing-masing. Perjalanan itu tidaklah sama, sehingga buah akal dan pemikirannya sangat dipengaruhi ruang, waktu dan lingkungan sosialnya. Menjadi keras / halus, kasar / lembut, kuat / lemah, cerdas / tolol adalah pilihan dari tempaan hidup dan karma yang dialaminya. Otak akan memprosesnya menjadi sebuah pengalaman kausalitas (sebab – akibat) untuk didefinisikan sebagai pemahaman mengenal algoritma semesta. Di ruang sosial itu, tiap individu akan menjalankan…
-
Arti Peribahasa Angan – Angan Mengikat Tubuh
Angan – Angan Mengikat Tubuh Arti Peribahasa “Angan – Angan Mengikat Tubuh” adalah tersiksa karena pemikirannya sendiri.
-
Arti Peribahasa Bagai Katak dalam Tempurung
Bagai Katak dalam Tempurung Arti Peribahasa “Bagai Katak dalam Tempurung” adalah seseorang yang terkurung secara fisik / pemikirannya sehingga kurang (sempit) dalam pandangan maupun pengetahuannya.