-
Arti Peribahasa Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul
Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul Arti Peribahasa “Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul” adalah setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.
-
Arti Peribahasa Menggantang Asap
Menggantang Asap Arti Peribahasa “Menggantang Asap” adalah melakukan perbuatan yang sia-sia.
-
Arti Peribahasa Seorang Makan Cempedak, Semua Kena Getahnya
Seorang Makan Cempedak, Semua Kena Getahnya Arti Peribahasa “Seorang Makan Cempedak, Semua Kena Getahnya” adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang, namun banyak orang menerima akibatnya.
-
Arti Peribahasa Bagaimana Ditanam Begitulah Dituai
Bagaimana Ditanam Begitulah Dituai Arti Peribahasa “Bagaimana Ditanam Begitulah Dituai” adalah tiap perbuatan akan mendapat balasan. Bila orang berbuat jahat, jahatlah balasannya, begitu sebaliknya.
-
Arti Peribahasa Alang Berjawab, Tepuk Berbatas
Alang Berjawab, Tepuk Berbatas Arti Peribahasa “Alang Berjawab, Tepuk Berbatas” adalah perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik, perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula.
-
Arti Peribahasa Air Susu Dibalas dengan Air Tuba
Air Susu Dibalas dengan Air Tuba Arti Peribahasa “Air Susu Dibalas dengan Air Tuba” adalah perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat.
-
Arti Peribahasa Bagai Mencincang Air
Bagai Mencincang Air Arti Peribahasa “Bagai Mencincang Air” adalah mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
-
Arti Pepatah Jawa Sabar Mustikaning Laku
Sabar Mustikaning Laku Arti Pepatah Jawa “Sabar Mustikaning Laku” adalah perbuatan seseorang yang mengedepankan kesabaran itu diibaratkan dengan sebuah hal yang indah dalam kehidupan.