-
Hadits tentang Makan dengan Tangan Kanan
Hadits tentang Makan dengan Tangan Kanan يَا غُلَامُ، سَمِّ اللهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ Artinya: “Wahai anak kecil, bacalah basmalah dan makanlah dengan tangan kananmu dan ambillah yang terdekat darimu.” (HR. Bukhari Muslim)
-
Hadits tentang Keutamaan Memberi
Hadits tentang Keutamaan Memberi الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى Artinya: “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
-
Arti Peribahasa Tangan Merentang Bahu Memikul
Tangan Merentang Bahu Memikul Arti Peribahasa “Tangan Merentang Bahu Memikul” adalah berani berbuat harus berani bertanggung jawab.
-
Arti Peribahasa Tolak Tangan Berayun Kaki, Peluk Tubuh Mengajar Diri
Tolak Tangan Berayun Kaki, Peluk Tubuh Mengajar Diri Arti Peribahasa “Tolak Tangan Berayun Kaki, Peluk Tubuh Mengajar Diri” adalah belajar untuk mengendalikan diri dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Tentang Matahari (1971)
Tentang Matahari Matahari yang ada di atas kepalamu itu Adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu waktu kau kecil, adalah bola lampu yang ada di atas meja ketika kau menjawab surat-surat yang teratur kauterima dari sebuah Alamat, adalah jam weker yang berdering saat kau bersetubuh, adalah gambar bulan yang dituding anak kecil itu sambil berkata: “Ini matahari! Ini matahari!” – Matahari itu? Ia memang di atas sana supaya selamanya kau menghela bayang-bayangmu itu.
-
Puisi Chairil Anwar Dendam
Dendam Berdiri tersentak Dari mimpi aku bengis dielak Aku tegak Bulan bersinar sedikit tak nampak Tangan meraba ke bawah bantalku Keris berkarat kugenggam di hulu Bulan bersinar sedikit tak nampak Aku mencari Mendadak mati kuhendak berbekas di jari Aku mencari Diri tercerai dari hati Bulan bersinar sedikit tak tampak.
-
Arti Peribahasa Lempar Batu Sembunyi Tangan
Lempar Batu Sembunyi Tangan Arti Peribahasa “Lempar Batu Sembunyi Tangan” adalah orang yang bersikap pengecut dengan tidak bertanggungjawab / mengakui perbuatannya.
-
Arti Peribahasa Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai
Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai Arti Peribahasa “Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai” adalah keinginan untuk memiliki sesuatu yang berharga, tapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.