-
Syukur – Instrumental Lagu Nasional Indonesia | Digital Mantra
Syukur – Instrumental Lagu Nasional Indonesia Cipt. Husein Mutahar Music : Digital Mantra Lirik: Dari yakin ‘ku teguh Hati ikhlas ‘ku penuh Akan karunia-Mu Tanah air pusaka Indonesia merdeka Syukur aku sembahkan Ke hadirat-Mu Tuhan Dari yakin ‘ku teguh Cinta ikhlas ‘ku penuh Akan jasa usaha Pahlawanku yang baka Indonesia merdeka Syukur aku hunjukkan Ke bawah duli tuan Dari yakin ‘ku teguh Bakti ikhlas ‘ku penuh Akan azas rukunmu Pandu bangsa yang nyata Indonesia merdeka Syukur aku hunjukkan Ke hadapanmu tuan Syukur aku sembahkan Ke hadirat-Mu Tuhan Sosial Media : Website : https://maestromedia.co.id Facebook : https://www.facebook.com/maestromedia.co.id Instagram : https://www.instagram.com/maestromedi.co.id Email : maestromedia.co.id@gmail.com Spotify : https://open.spotify.com/artist/58w76CEVp8eOXanAkLfa9G Youtube : https://www.youtube.com/c/maestromediaTV Beri dukungan…
-
Puisi Chairil Anwar Kabar Dari Laut
Kabar Dari Laut Aku memang benar tolol ketika itu, Mau pula membikin hubungan dengan kau; Lupa kelasi tiba-tiba bisa sendiri di laut pilu, Berujuk kembali dengan tujuan biru. Di tubuhku ada luka sekarang, Bertambah lebar juga, mengeluar darah, Di bekas dulu kau cium napsu dan garang; Lagi aku pun sangat lemah serta menyerah. Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi. Pembatasan cuma tambah menyatukan kenang. Dan tawa gila pada whisky tercermin tenang. Dan kau? Apakah kerjamu sembahyang dan memuji, Atau di antara mereka juga terdampar, Burung mati pagi hari di sisi sangkar?
-
Arti Peribahasa Pandai Berminyak Air
Arti Peribahasa Pandai Berminyak Air Arti Peribahasa “Pandai Berminyak Air” adalah pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.
-
Puisi Chairil Anwar Aku Berkisar Antara Mereka
Aku Berkisar Antara Mereka Aku berkisar antara mereka sejak terpaksa Bertukar rupa di pinggir jalan, aku pakai mata mereka Pergi ikut mengunjungi gelanggang bersenda: Kenyataan-kenyataan yang didapatnya. (bioskop Capitol putar film Amerika, lagu-lagu baru irama mereka berdansa) Kami pulang tidak kena apa-apa Sungguhpun Ajal macam rupa jadi tetangga Terkumpul di halte, kami tunggu trem dari kota Yang bergerak di malam hari sebagai gigi masa. Kami, timpang dan pincang, negatip dalam janji juga Sandarkan tulang belulang pada lampu jalan saja, Sedang tahun gempita terus berkata. Hujan menimpa. Kami tunggu trem dari kota. Ah hati mati dalam malam ada doa Bagi yang baca tulisan tanganku dalam cinta mereka Semoga segala sypilis dan…
-
Arti Peribahasa Malu Bertanya, Sesat di Jalan
Malu Bertanya, Sesat di Jalan Arti Peribahasa “Malu Bertanya, Sesat di Jalan” adalah kesulitan menghadapi suatu masalah karena enggan meminta pendapat orang lain.
-
Arti Peribahasa Menjilat Air Ludah Sendiri
Menjilat Air Ludah Sendiri Arti Peribahasa “Menjilat Air Ludah Sendiri” adalah meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada orang lain. Mengingkari perkataannya sendiri.
-
Arti Peribahasa Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba
Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba Arti Peribahasa “Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba” adalah mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan.
-
Arti Peribahasa Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh
Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh Arti Peribahasa “Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh” adalah seiya sekata dalam semua keadaaan.























