Peribahasa
-
Arti Peribahasa Emas Disangka Loyang
Emas Disangka Loyang Arti Peribahasa “Emas Disangka Loyang Orang” artinya orang yang baik / berharga / bermartabat namun disangka buruk / jahat / tidak punya derajat.
-
Arti Peribahasa Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong
Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong Arti Peribahasa “Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong” adalah menyambut hari dengan gigih dan semangat dalam bekerja atau berusaha.
-
Arti Peribahasa Gali Lubang, Tutup Lubang
Gali Lubang, Tutup Lubang Arti Peribahasa “Gali Lubang, Tutup Lubang” adalah seseorang yang melunasi utang lama dengan utang yang baru.
-
Arti Peribahasa Gayung Bersambut, Kata Berjawab
Gayung Bersambut, Kata Berjawab Arti Peribahasa “Gayung Bersambut, Kata Berjawab” adalah serangan kata-kata yang dapat ditangkis. Kebaikan atau keburukan yang dibalas dengan kebaikan atau keburukan pula.
-
Arti Peribahasa Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari
Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari Arti Peribahasa “Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari” adalah tingkah laku pemimpin / guru / panutan akan ditiru oleh murid-muridnya. Maka seharusnya para guru mengajarkan hal-hal yang baik agar dapat ditiru yang baik pula oleh murid-muridnya.
-
Arti Peribahasa Habis Manis, Sepah Dibuang
Habis Manis, Sepah Dibuang Arti Peribahasa “Habis Manis, Sepah Dibuang” adalah suatu sikap menelantarkan / mengacuhkan jika sesuatu dianggap sudah tidak berguna / bermanfaat. Misalnya ketika kita membuang mainan sewaktu kanak-kanak saat sudah dewasa.
-
Arti Peribahasa Hangat-Hangat Tahi Ayam
Hangat-Hangat Tahi Ayam Arti Peribahasa “Hangat-Hangat Tahi Ayam” adalah kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh pada awal saja.
-
Arti Peribahasa Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama
Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama Arti Peribahasa “Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama” artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.