-
Arti Peribahasa Habis Manis, Sepah Dibuang
Habis Manis, Sepah Dibuang Arti Peribahasa “Habis Manis, Sepah Dibuang” adalah suatu sikap menelantarkan / mengacuhkan jika sesuatu dianggap sudah tidak berguna / bermanfaat. Misalnya ketika kita membuang mainan sewaktu kanak-kanak saat sudah dewasa.
-
Arti Peribahasa Hangat-Hangat Tahi Ayam
Hangat-Hangat Tahi Ayam Arti Peribahasa “Hangat-Hangat Tahi Ayam” adalah kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh pada awal saja.
-
Arti Peribahasa Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama
Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama Arti Peribahasa “Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajah Mati Meninggalkan Gading, Orang Mati Meninggalkan Nama” artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
-
Arti Peribahasa Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai
Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai Arti Peribahasa “Hasrat Hati Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai” adalah keinginan untuk memiliki sesuatu yang berharga, tapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.
-
Arti Peribahasa Hati Gatal, Mata Digaruk
Hati Gatal, Mata Digaruk Arti Peribahasa “Hati Gatal, Mata Digaruk” adalah melakukan sesuatu yang tidak sesuai tujuan / tidak tepat sasaran. Dapat diartikan juga dengan menyalahkan orang lain.
-
Arti Peribahasa Diam Itu Emas
Diam Itu Emas Arti Peribahasa “Diam Itu Emas” adalah kondisi seseorang yang tetap diam dan tenang karena percaya akan lebih mendatangkan manfaat / berharga ketimbang melakukan respon tertentu. Contohnya : seseorang yang terkena fitnah memilih diam agar tak membuat kegaduhan, karena yakin semesta akan menuntun kebenaran yang sejati.
-
Arti Peribahasa Air Tenang Jangan Disangka Tiada Buayanya
Air Tenang Jangan Disangka Tiada Buayanya Arti Peribahasa “air tenang jangan disangka tiada buayanya” adalah orang pendiam jangan disangka tidak berani / penakut. Peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak menyepelekan / menganggap remeh orang lain.
-
Arti Peribahasa Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu
Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu Arti Peribahasa “Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu” adalah membiarkan / menghiraukan perkataan, cemoohan maupun gunjingan orang lain dan tak dimasukkan dalam hati.