-
Arti Peribahasa Hawa Pantang Kerendahan, Nafsu Pantang Kekurangan
Hawa Pantang Kerendahan, Nafsu Pantang Kekurangan Arti Peribahasa “Hawa Pantang Kerendahan, Nafsu Pantang Kekurangan” adalah hawa nafsu tidak boleh diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya.
-
Arti Peribahasa Tong Penuh Tidak Berguncang, Tong Setengah yang Berguncang
Tong Penuh Tidak Berguncang, Tong Setengah yang Berguncang Arti Peribahasa “Tong Penuh Tidak Berguncang, Tong Setengah yang Berguncang” adalah orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
-
Arti Peribahasa Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan
Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan Arti Peribahasa “Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan” adalah mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang sudah ada dilepaskan.
-
Arti Peribahasa Bermain Air Basah, Bermain Api Hangus
Bermain Air Basah, Bermain Api Hangus Arti Peribahasa “Bermain Air Basah, Bermain Api Hangus” adalah setiap pekerjaan atau usaha ada resiko / susahnya.
-
Arti Peribahasa Badan Boleh Dimiliki, Hati Jangan
Badan Boleh Dimiliki, Hati Jangan Arti Peribahasa “Badan Boleh Dimiliki, Hati Jangan” adalah ungkapan bahwa orang tersebut sudah memiliki kekasih, hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang menindas, namun di dalam hati tetap menentang.
-
Arti Peribahasa Hancur Badan Di Kandung Tanah, Budi Baik Dikenang Jua
Hancur Badan Dikandung Tanah, Budi Baik Dikenang Jua Arti Peribahasa “Hancur Badan Dikandung Tanah, Budi Baik Dikenang Jua” adalah budi pekerti, amal kebaikan, akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia.
-
Arti Peribahasa Berjalan Sampai ke Batas, Berlayar Sampai ke Pulau
Berjalan Sampai ke Batas, Berlayar Sampai ke Pulau Arti Peribahasa “Berjalan Sampai ke Batas, Berlayar Sampai ke Pulau” adalah kita harus berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan.
-
Arti Peribahasa Jauh di Mata Dekat di Hati
Jauh di Mata Dekat di Hati Arti Peribahasa “Jauh di Mata Dekat di Hati” adalah walaupun terpisah jarak, namun selalu teringat.