-
Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
Pada 1 Mingkar mingkuring angkara, Akarana karanan mardi siwi, Sinawung resmining kidung, Sinuba sinukarta, Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung Kang tumrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji. Meredam nafsu angkara dalam diri, Hendak berkenan mendidik putra-putri Tersirat dalam indahnya tembang, dihias penuh variasi, agar menjiwai hakekat ilmu luhur, yang berlangsung di tanah Jawa (Nusantara) agama sebagai “pakaian” kehidupan. Pada 2 Jinejer neng Wedatama Mrih tan kemba kembenganing pambudi Mangka nadyan tuwa pikun Yen tan mikani rasa, Yekti sepi asepa lir sepah samun, Samangsane pasamuan Gonyak ganyuk nglelingsemi. Disajikan dalam serat Wedhatama, agar jangan miskin pengetahuan walaupun sudah tua pikun jika tidak memahami rasa sejati (batin) niscaya kosong tiada berguna bagai…
-
Makna Pepatah Jawa Mikul Dhuwur Mendhem Jero
Mikul Dhuwur Mendhem Jero Makna Pepatah Jawa “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” adalah seorang anak yang menjunjung kebaikan orang tua / leluhur dan menyimpan rapat-rapat keburukannya.
-
Makna Petuah Jawa Eling lan Waspada, Sadar lan Sabar, Setiti lan Ngabekti, Sumeleh tur Sareh
Eling lan Waspada, Sadar lan Sabar, Setiti lan Ngabekti, Sumeleh tur Sareh Makna Petuah Jawa “Eling lan Waspada, Sadar lan Sabar, Setiti lan Ngabekti, Sumeleh tur Sareh” adalah ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, ikhlas dan tenang
-
Makna Petuah Jawa Becik Ketitik Ala Kethara
“Becik ketitik ala kethara.” Makna Petuah Jawa Becik Ketitik Ala Kethara adalah kebaikan sekecil apapun akan terlihat, dan keburukan meskipun disembuyikan akan ketahuan.
-
Makna Pepatah Jawa Gusti Allah Mboten Sare
Makna Pepatah Jawa “Gusti Allah Mboten Sare” adalah Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan selalu menjaga kita dari keburukan dan juga selalu mengawasi supaya kita tidak melakukan perbuatan tercela.
-
Makna Pepatah Jawa Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe
Makna Pepatah Jawa “Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe” adalah bekerja keras dengan tulus tanpa mengharap imbalan / pujian.
-
Makna Pepatah Jawa Sing Tak Pikir Ora Tak Omong Sing Mbok Omong Ora Tak Pikir
Makna Pepatah Jawa “Sing Tak Pikir Ora Tak Omong, Sing, Mbok Omong Ora Tak Pikir” adalah apa yang kita pikirkan tidak selalu harus diucapkan, dan apa yang diucapkan orang lain tidak selalu harus kita pikirkan. Pepatah ini mengajarkan kita harus senantiasa menjaga perkataan dari buah akal yang kadang bisa menyakiti hati orang lain. Mencoba diam dan mengendapkan pikiran yang membelenggu sehingga kita sulit menerima pendapat orang. Namun, kita juga harus bisa memilah perkataan orang lain yang bermanfaat serta membangun diri kita menjadi lebih baik atau perkataan orang lain yang justru membuat kita bersedih / menyesatkan. Untuk yang tidak bermanfaat, selayakya tidak perlu kita pedulikan karena hanya akan menyakiti hati diri…
-
Pepatah Jawa Crah Agawe Bubrah Rukun Agawe Santoso
Makna Pepatah Jawa “Crah Agawe Bubrah Rukun Agawe Santoso” yaitu pertengkaran akan membuat kerusakan sedangkan kerukunan menjadikan ketentraman / kesejahteraan.