-
Arti Peribahasa Di Mana Bumi Dipijak, Di situ Langit Dijunjung
Di Mana Bumi Dipijak, Di situ Langit Dijunjung Arti Peribahasa “Di Mana Bumi Dipijak, Di situ Langit Dijunjung” adalah ke mana pun kita pergi, harus selalu mematuhi adat istiadat tempat yang berlaku.
-
Arti Peribahasa Dibujuk Ia Menangis, Ditendang Ia Tertawa
Dibujuk Ia Menangis, Ditendang Ia Tertawa Arti Peribahasa “Dibujuk Ia Menangis, Ditendang Ia Tertawa” adalah orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi.
-
Arti Peribahasa Dikasih Hati Minta Jantung
Dikasih Hati Minta Jantung Arti Peribahasa “Dikasih Hati Minta Jantung” adalah orang yang tak tahu diri. Sudah diberi, meminta lebih.
-
Arti Peribahasa Emas Disangka Loyang
Emas Disangka Loyang Arti Peribahasa “Emas Disangka Loyang Orang” artinya orang yang baik / berharga / bermartabat namun disangka buruk / jahat / tidak punya derajat.
-
Arti Peribahasa Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong
Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong Arti Peribahasa “Fajar Menyingsing, Elang Menyongsong” adalah menyambut hari dengan gigih dan semangat dalam bekerja atau berusaha.
-
Arti Peribahasa Gayung Bersambut, Kata Berjawab
Gayung Bersambut, Kata Berjawab Arti Peribahasa “Gayung Bersambut, Kata Berjawab” adalah serangan kata-kata yang dapat ditangkis. Kebaikan atau keburukan yang dibalas dengan kebaikan atau keburukan pula.
-
Arti Peribahasa Habis Manis, Sepah Dibuang
Habis Manis, Sepah Dibuang Arti Peribahasa “Habis Manis, Sepah Dibuang” adalah suatu sikap menelantarkan / mengacuhkan jika sesuatu dianggap sudah tidak berguna / bermanfaat. Misalnya ketika kita membuang mainan sewaktu kanak-kanak saat sudah dewasa.
-
Arti Peribahasa Hangat-Hangat Tahi Ayam
Hangat-Hangat Tahi Ayam Arti Peribahasa “Hangat-Hangat Tahi Ayam” adalah kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh pada awal saja.