-
Arti Peribahasa Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul
Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul Arti Peribahasa “Jika Ditampar Sekali Kena Denda Emas, Dua Kali Setampar Emas Pula, Lebih Baik Ditampar Betul-Betul” adalah setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.
-
Arti Peribahasa Luka Sudah Hilang Parut Tinggal Juga
Luka Sudah Hilang Parut Tinggal Juga Arti Peribahasa “Luka Sudah Hilang Parut Tinggal Juga” adalah setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir.
-
Arti Peribahasa Serigala Berbulu Domba
Serigala Berbulu Domba Arti Peribahasa “Serigala Berbulu Domba” adalah orang yang kelihatannya bodoh dan penurut tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang.
-
Arti Peribahasa Kalau Dipanggil Dia Menyahut, Kalau Dilihat Dia Bersua
Kalau Dipanggil Dia Menyahut, Kalau Dilihat Dia Bersua Arti Peribahasa “Kalau Dipanggil Dia Menyahut, Kalau Dilihat Dia Bersua” adalah bisa menyampaikan maksud dengan cara yang tepat.
-
Arti Peribahasa Membagi Sama Adil, Memotong Sama Panjang
Membagi Sama Adil, Memotong Sama Panjang Arti Peribahasa “Membagi Sama Adil, Memotong Sama Panjang” adalah jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
-
Arti Peribahasa Sesal Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna
Sesal Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna Arti Peribahasa “Sesal Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna” adalah pikir dahulu masak-masak sebelum berbuat sesuatu (pikirkan untung dan ruginya).
-
Kalau Pandai Meniti Buih, Selamat Badan Sampai ke Seberang
Kalau Pandai Meniti Buih, Selamat Badan Sampai ke Seberang Arti Peribahasa “Kalau Pandai Meniti Buih, Selamat Badan Sampai ke Seberang” adalah Jika dapat mengatasi kesulitan tentu maksud dapat dicapai.
-
Arti Peribahasa Menanti-nanti Bagaikan Bersuamikan Raja
Menanti-nanti Bagaikan Bersuamikan Raja Arti peribahasa “Menanti-nanti Bagaikan Bersuamikan Raja” adalah menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat memberikan bantuan.