Memaknai Filosofi Kesempurnaan Hidup Orang Jawa Melalui Joglo Saridin | Plesir Jawa Tengah
Kehidupan orang Jawa dianggap telah sempurna jika telah memiliki 5 hal :
– Wisma (rumah)
– Garwa (istri)
– Kukila (burung)
– Curiga (senjata)
– Turangga (kendaraan)
Karena itu, sebagai orang Jawa, Kanjeng Pangeran Adipati Haryo Hari Djojonagara perlu memenuhi 5 aspek tersebut untuk kesempurnaan hidup. Salah satu perwujudannya adalah wisma. Pada awalnya sebelum mendirikan wisma, beliau mencari lahan yang cocok dan setelah mencari selama tahun 1997 sampai 1999 ditemukanlah lahan yang cocok.
Lokasinya berada di Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal Jawa Tengah dengan luas 15-16 Ha. Nama Sekatul diambil dari jenis makanan yang dimakan masyarakat Kendal pada saat kesusahan dibawah kekuasaan Jepang. Hal ini diangkat untuk mengingat sejarah bagi generasi baru.
Sejarah Joglo Saridin
Rumah Joglo Saridin di tanah Sekatul diawali dengan sebuah wangsit yang didapat oleh Kanjeng Pangeran Adipati Haryo Hari Djojonagara. Rumah Joglo Saridin merupakan rumah milik Retno Jenoli, kakak dari Sultan Agung Anyokrokusumo, yang menjadi istri Syekh Jangkung (Saridin), juga merupakan sebuah hadiah sayembara yang dimenangkan oleh Saridin. Saridin juga merupakan murid kesayangan dari Sunan Kalijaga, kemudian oleh Saridin rumah Joglo dibawa ke Kabupaten Pati. Tahun 2009 Kanjeng Pangeran Adipati Haryo Hari Djojonagara menemukannya dalam kondisi lengkap, dan dibawa ke Sekatul untuk dilestarikan.
Fungsi Joglo Saridin
Fungsi dahulu adalah sebagai rumah tinggal bagi kediaman dengan istrinya Retno Jenoli.
Fungsi sekarang adalah ruang pertemuan warga setiap 35 hari dan disewakan untuk acara resepsi pernikahan.
Joglo Saridin memiliki 2 massa bangunan :
Omah lanang sebagai pendapa / teras
Omah wedok sebagai tempat duduk kerajaan
Adapun pembagian ruang dalam Omah Wedok adalah :
Senthong Kanan adalah kamar Dewi Sri
Senthong Tengah adalah kamar Nyi Roro Kidul
Senthong Kiri adalah tempat berdoa, namun sekarang difungsikan sebagai gudang
Senthong Belakang adalah tempat untuk menyimpan benda pusaka dan kediaman