• Terbaru
  • Artikel
  • Berita
  • Teknologi
  • Seni & Budaya
  • Buku
  • Event
  • TV
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Produk & Portofolio
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Produk & Portofolio
  • Hubungi Kami

Terbaru

  • Desain Pakaian Adat Kota Pekalongan
    In Batik, Grafis, Kota Pekalongan, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Tegal
    In Batik, Grafis, Kota Tegal, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Salatiga
    In Batik, Grafis, Kota Salatiga, Multimedia, Seni & Budaya

Artis

  • Ar Rofi Music
  • Digital Mantra
  • Instrumental Nusantara
  • Ismaya
  • Kadita
  • Primbon
  • Troxa
  • Turangga
  • Vanaprastha
  • Puisi Chairil Anwar Situasi

    Puisi Chairil Anwar Situasi

    Situasi Tidak perempuan! yang hidup dalam diri Masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, Bersikeras mencari kehijauan laut lain, Dan berada lagi di kapal dulu bertemu, Berlepas kemudi pada angin, Mata terpikat pada bintang yang menanti. Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan Tai Po dan rahasia laut Ambon Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur Bisa dituliskan Dengan pelarian kebuntuan senyuman.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Bercerai

    Puisi Chairil Anwar Bercerai

    1 Oktober 2022
    Sapardi Djoko Damono - Hatiku Selembar Daun

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hatiku Selembar Daun

    8 Oktober 2022
    Yang Terlelap

    Yang Terlelap

    5 Januari 2011
  • Kalau Tidak Angin Bertiup, Tidak Akan Pohon Bergoyang

    Arti peribahasa “Kalau Tidak Angin Bertiup, Tidak Akan Pohon Bergoyang” adalah sesuatu hal yang terjadi tentu ada penyebabnya.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan

    Arti Peribahasa Putih Kapas Dapat Dibuat, Putih Hati Berkeadaan

    24 September 2022

    Arti Peribahasa Sehari Selembar Benar, Setahun Selembar Kain

    1 November 2022

    Arti Peribahasa Murah di Mulut, Mahal di Timbangan

    1 November 2022
  • Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal

    Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal

    Selamat Tinggal Perempuan… Aku berkaca Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru menderu – dalam hatiku? – Apa hanya angin lalu? Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah…!! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal Selamat tinggal…!!!

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Ajakan

    Puisi Chairil Anwar Ajakan

    27 September 2022
    Sapardi Djoko Damono - Atas Kemerdekaan

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Atas Kemerdekaan

    20 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Dalam Kereta

    Puisi Chairil Anwar Dalam Kereta

    29 September 2022
  • Sapardi Djoko Damono - Sajak Kecil Tentang Cinta (2)

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sajak Tafsir

    Sajak Tafsir Kau bilang aku burung? Jangan sekali-kali berkhianat kepada sungai, ladang, dan batu. Aku selembar daun terakhir yang mencoba bertahan di ranting yang membenci angin. Aku tidak suka membayangkan keindahan kelebat diriku yang memimpikan tanah, tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku ke dalam bahasa abu. Tolong tafsirkan aku sebagai daun terakhir agar suara angin yang meninabobokan ranting itu padam. Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat untuk bisa lebih lama bersamamu. Tolong ciptakan makna bagiku, apa saja — aku selembar daun terakhir yang ingin menyaksikanmu bahagia ketika sore tiba.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan

    Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan

    29 September 2022
    Puisi Chairil Anwar Hukum

    Puisi Chairil Anwar Hukum

    27 September 2022
    Sapardi Djoko Damono - Kepada Istriku

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kepada Istriku (1967)

    19 Oktober 2022
  • Sapardi Djoko Damono - Sajak Kecil Tentang Cinta

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sajak Kecil Tentang Cinta

    Sajak Kecil Tentang Cinta Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintai-Mu harus menjelma aku

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku

    Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku

    1 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Kesabaran

    Puisi Chairil Anwar Kesabaran

    4 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Sudah Dulu Lagi

    Puisi Chairil Anwar Sudah Dulu Lagi

    28 September 2022
  • Sapardi Djoko Damono - Gerimis Jatuh

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Gerimis Jatuh

    Gerimis Jatuh Gerimis jatuh kau dengar suara di pintu Bayang-bayang angin berdiri di depanmu Tak usah kauucapkan apa-apa; seribu kata Menjelma malam, tak ada yang di sana Tak usah; kata membeku, Detik meruncing di ujung sepi itu Menggelincir jatuh Waktu kau tutup pintu. Belum teduh dukamu.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Sapardi Djoko Damono - Hanya

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hanya

    9 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Krawang-Bekasi

    Puisi Chairil Anwar Krawang-Bekasi

    29 September 2022
    Puisi Chairil Anwar Taman

    Puisi Chairil Anwar Taman

    2 Oktober 2022
  • Angin tidak dapat ditangkap, asap tidak dapat digenggam

    Arti Peribahasa Angin Tidak Dapat Ditangkap, Asap Tidak Dapat Digenggam

    Angin Tidak Dapat Ditangkap, Asap Tidak Dapat Digenggam Arti Peribahasa “Angin Tidak Dapat Ditangkap, Asap Tidak Dapat Digenggam” adalah sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    air dicencang tiada putus

    Arti Peribahasa Air Dicencang Tiada Putus

    13 Oktober 2022
    Seng Nandur Bakale Ngunduh

    Arti Pepatah Jawa Seng Nandur Bakale Ngunduh

    30 September 2022
    bagai mencincang air

    Arti Peribahasa Bagai Mencincang Air

    8 Oktober 2022
  • tejo kinurung

    Tejo Kinurung – Berani Membakar Diri Untuk Menerangi Seisi Ruang

    Lebih baik menyalakan api daripada mengutuk kegelapan. Begitulah sikap seseorang dengan watak tejo kinurung yang selalu menjadi penerang bagi orang-orang di sekitarnya. Berani untuk membakar diri untuk menerangi tempat dimanapun dia berada. Mengorbankan diri sendiri untuk kebaikan orang lain, selaras dengan dharmanya dalam kehidupan. Namun perlu diingat, elemen api harus mampu mengelola energinya dengan baik karena memiliki potensi untuk membakar obyek lainnya. Jika tidak, segala sesuatu menjadi musnah sia-sia. Elemen inipun dipengaruhi oleh energi angin dan air. Angin yang kencang akan mengobarkan api lebih besar, begitupun api jika tersiram dengan air yang terlalu banyak akan memadamkannya. Pengendalian volume, intonasi dan gaya bicara pun perlu diperhatikan karena salah-salah akan menyakitkan hati…

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Maestro Media Palet Warna

    Menyiapkan Palet Warna Sebelum Memulai Desain Web

    24 November 2016
    kalibrasi alat ukur

    Kalibrasi Alat Ukur “Cinta”

    2 Oktober 2022
    segitiga

    Tuhan, Setan dan Aku

    17 Mei 2010
    1. Halaman:
    2. 1
    3. 2
    4. »
 Pos Terdahulu

MAESTRO MEDIA

Perusahaan Teknologi Informasi dan Multimedia.

Layanan

  • jasa pembuatan logoJasa Pembuatan Logo
  • jasa sosial media marketing semarangJasa Sosial Media Marketing
  • Jasa Pembuatan Website Semarang Maestro MediaJasa Pembuatan Website
  • Maestro Media Software DevelopmentJasa Pembuatan Software (Software Development)
  • Maestro Media TeknologiJasa Pembuatan Website, Software, Multimedia Semarang

Recent Posts

  • Desain Pakaian Adat Kota Pekalongan
    In Batik, Grafis, Kota Pekalongan, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Tegal
    In Batik, Grafis, Kota Tegal, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Salatiga
    In Batik, Grafis, Kota Salatiga, Multimedia, Seni & Budaya

Kategori

Menu

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Terbaru
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
© 2025 - All Rights Reserved.
Tema Ashe dibuat oleh WP Royal.