-
Arti Peribahasa Bagai Itik Pulang Petang
Bagai Itik Pulang Petang Arti Peribahasa “Bagai Itik Pulang Petang” adalah sangat lambat jalannya.
-
Serat Wedhatama Pupuh Pangkur
Pada 1 Mingkar mingkuring angkara, Akarana karanan mardi siwi, Sinawung resmining kidung, Sinuba sinukarta, Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung Kang tumrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji. Meredam nafsu angkara dalam diri, Hendak berkenan mendidik putra-putri Tersirat dalam indahnya tembang, dihias penuh variasi, agar menjiwai hakekat ilmu luhur, yang berlangsung di tanah Jawa (Nusantara) agama sebagai “pakaian” kehidupan. Pada 2 Jinejer neng Wedatama Mrih tan kemba kembenganing pambudi Mangka nadyan tuwa pikun Yen tan mikani rasa, Yekti sepi asepa lir sepah samun, Samangsane pasamuan Gonyak ganyuk nglelingsemi. Disajikan dalam serat Wedhatama, agar jangan miskin pengetahuan walaupun sudah tua pikun jika tidak memahami rasa sejati (batin) niscaya kosong tiada berguna bagai…
-
Arti Nabok Nyilih Tangan
“Nabok Nyilih Tangan” artinya tidakan pengecut seseorang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam untuk mencelakai musuhnya.
-
Arti Peribahasa Lubuk Akal Tepian Ilmu
Lubuk Akal Tepian Ilmu Arti Peribahasa “Lubuk Akal Tepian Ilmu” adalah orang yang pandai adalah tempat untuk bertanya.
-
Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku
Kawanku dan Aku Kepada L.K. Bohang, Kami jalan sama. Sudah larut Menembus kabut. Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan. Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat. Siapa berkata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga. Dia bertanya jam berapa! Sudah larut sekali Hingga hilang segala makna Dan gerak tak punya arti.
-
Arti Pepatah Jawa Seng Nandur Bakale Ngunduh
Seng Nandur Bakale Ngunduh Arti Pepatah Jawa “Seng Nandur Bakale Ngunduh” adalah apapun perbuatan kita, baik maupun buruk akan mendapatkan balasan / hasilnya.
-
Arti Peribahasa Makan Hati Berulam Rasa
Makan Hati Berulam Rasa Arti Peribahasa “Makan Hati Berulam Rasa” adalah menderita karena perbuatan orang yang disayang.
-
Arti Peribahasa Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak
Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak Arti Peribahasa “Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak” adalah kebaikan seseorang yang jelas ada diabaikan, namun kesalahan yang sangat kecil justru dibesar-besarkan.