Puisi Chairil Anwar Sia-Sia
Puisi,  Rujak Lambe,  Sastra,  Seni & Budaya,  Teks

Puisi Chairil Anwar Sia-Sia

Sia-Sia

Penghabisan kali itu kau datang
Membawaku karangan kembang
Mawar merah dan melati putih:
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: Untukmu.
Sudah itu kita sama termangu
Saling bertanya: Apakah ini?
Cinta? Keduanya tak mengerti.
Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Baca Juga  Arti Peribahasa Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang