• Terbaru
  • Artikel
  • Berita
  • Teknologi
  • Seni & Budaya
  • Buku
  • Event
  • TV
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Produk & Portofolio
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Produk & Portofolio
  • Hubungi Kami

Terbaru

  • Desain Pakaian Adat Kota Pekalongan
    In Batik, Grafis, Kota Pekalongan, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Tegal
    In Batik, Grafis, Kota Tegal, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Salatiga
    In Batik, Grafis, Kota Salatiga, Multimedia, Seni & Budaya

Artis

  • Ar Rofi Music
  • Digital Mantra
  • Instrumental Nusantara
  • Ismaya
  • Kadita
  • Primbon
  • Troxa
  • Turangga
  • Vanaprastha
  • Bagai itik pulang petang

    Arti Peribahasa Bagai Itik Pulang Petang

    Bagai Itik Pulang Petang Arti Peribahasa “Bagai Itik Pulang Petang” adalah sangat lambat jalannya.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri

    Arti Peribahasa Daripada Hujan Emas di Negeri Orang, Lebih Baik Hujan Batu di Negeri Sendiri

    11 Oktober 2022
    Seng Nandur Bakale Ngunduh

    Arti Pepatah Jawa Seng Nandur Bakale Ngunduh

    30 September 2022
    Serigala Berbulu Domba

    Arti Peribahasa Serigala Berbulu Domba

    1 November 2022
  • Puisi Chairil Anwar Selama Bulan Menyinari Dadanya

    Puisi Chairil Anwar Selama Bulan Menyinari Dadanya

    Selama Bulan Menyinari Dadanya Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Aku bukan lagi si cilik tidak tahu jalan Di hadapan berpuluh lorong dan gang menimbang: Ini tempat terikat pada Ida dan ini ruangan “pas bebas” Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Juga ibuku yang berjanji Tidak meninggalkan sekoci. Lihatlah cinta jingga luntur: Dan aku yang pilih Tinjauan mengabur, daun daun sekitar gugur Rumah tersembunyi dalam cemara rindang tinggi Pada jendela kaca tiada bayang datang mengambang Gundu, gasing, kuda kudaan, kapal kapalan di…

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Taman

    Puisi Chairil Anwar Taman

    2 Oktober 2022
    Sapardi Djoko Damono - Pada Suatu Hari Nanti

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Pada Suatu Hari Nanti

    16 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Kabar Dari Laut

    Puisi Chairil Anwar Kabar Dari Laut

    26 September 2022
  • Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku

    Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku

    Kawanku dan Aku Kepada L.K. Bohang, Kami jalan sama. Sudah larut Menembus kabut. Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan. Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat. Siapa berkata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga. Dia bertanya jam berapa! Sudah larut sekali Hingga hilang segala makna Dan gerak tak punya arti.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Malam

    Puisi Chairil Anwar Malam

    11 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Aku

    Puisi Chairil Anwar Aku

    2 Oktober 2022
    Sapardi Djoko Damono - Yang Fana Adalah Waktu

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Yang Fana Adalah Waktu (1978)

    14 Oktober 2022
  • Puisi Chairil Anwar Rumahku

    Puisi Chairil Anwar Rumahku

    Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Taman

    Puisi Chairil Anwar Taman

    2 Oktober 2022
    Tuhanku dan dirinya

    Tuhanku dan dirinya

    18 April 2011
    Puisi Chairil Anwar Dalam Kereta

    Puisi Chairil Anwar Dalam Kereta

    29 September 2022
  • Puisi Chairil Anwar Ajakan

    Puisi Chairil Anwar Ajakan

    Ajakan Ida Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang legah lapang Mari ria lagi Tujuh belas tahun kembali Bersepeda sama gandengan Kita jalani ini jalan Ria bahgia Tak acuh apa-apa Gembira girang Biar hujan datang Kita mandi-basahkan diri Tahu pasti sebentar kering lagi.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Puisi Chairil Anwar Suara Malam

    Puisi Chairil Anwar Suara Malam

    10 Oktober 2022
    Sapardi Djoko Damono - Yang Fana Adalah Waktu

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Yang Fana Adalah Waktu (1978)

    14 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Cintaku Jauh Di Pulau

    Puisi Chairil Anwar Cintaku Jauh Di Pulau

    9 Oktober 2022
  • Puisi Chairil Anwar Aku Berkisar Antara Mereka

    Puisi Chairil Anwar Aku Berkisar Antara Mereka

    Aku Berkisar Antara Mereka Aku berkisar antara mereka sejak terpaksa Bertukar rupa di pinggir jalan, aku pakai mata mereka Pergi ikut mengunjungi gelanggang bersenda: Kenyataan-kenyataan yang didapatnya. (bioskop Capitol putar film Amerika, lagu-lagu baru irama mereka berdansa) Kami pulang tidak kena apa-apa Sungguhpun Ajal macam rupa jadi tetangga Terkumpul di halte, kami tunggu trem dari kota Yang bergerak di malam hari sebagai gigi masa. Kami, timpang dan pincang, negatip dalam janji juga Sandarkan tulang belulang pada lampu jalan saja, Sedang tahun gempita terus berkata. Hujan menimpa. Kami tunggu trem dari kota. Ah hati mati dalam malam ada doa Bagi yang baca tulisan tanganku dalam cinta mereka Semoga segala sypilis dan…

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    Sapardi Djoko Damono - Dalam Doaku

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Dalam Doaku

    18 Oktober 2022
    Sapardi Djoko Damono - Yang Fana Adalah Waktu

    Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Yang Fana Adalah Waktu (1978)

    14 Oktober 2022
    Puisi Chairil Anwar Nisan

    Puisi Chairil Anwar Nisan

    19 Oktober 2022
  • malu bertanya, sesat di jalan

    Arti Peribahasa Malu Bertanya, Sesat di Jalan

    Malu Bertanya, Sesat di Jalan Arti Peribahasa “Malu Bertanya, Sesat di Jalan” adalah kesulitan menghadapi suatu masalah karena enggan meminta pendapat orang lain.

    baca selengkapnya

    Anda Mungkin Suka Juga

    digenggam takut mati, dilepas takut terbang

    Arti Peribahasa Digenggam Takut Mati, Dilepas Takut Terbang

    15 Oktober 2022

    Arti Peribahasa Lepas dari Mulut Harimau Jatuh ke Mulut Buaya

    1 November 2022
    malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih

    Arti Peribahasa Malang Tak Dapat Ditolak, Mujur Tak Dapat Diraih

    30 September 2022
    1. Halaman:
    2. «
    3. 1
    4. 2
Pos Lebih Baru 

MAESTRO MEDIA

Perusahaan Teknologi Informasi dan Multimedia.

Layanan

  • jasa pembuatan logoJasa Pembuatan Logo
  • jasa sosial media marketing semarangJasa Sosial Media Marketing
  • Jasa Pembuatan Website Semarang Maestro MediaJasa Pembuatan Website
  • Maestro Media Software DevelopmentJasa Pembuatan Software (Software Development)
  • Maestro Media TeknologiJasa Pembuatan Website, Software, Multimedia Semarang

Recent Posts

  • Desain Pakaian Adat Kota Pekalongan
    In Batik, Grafis, Kota Pekalongan, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Tegal
    In Batik, Grafis, Kota Tegal, Multimedia, Seni & Budaya
  • Desain Pakaian Adat Kota Salatiga
    In Batik, Grafis, Kota Salatiga, Multimedia, Seni & Budaya

Kategori

Menu

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Terbaru
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
© 2025 - All Rights Reserved.
Tema Ashe dibuat oleh WP Royal.