-
Arti Peribahasa Bagai Itik Pulang Petang
Bagai Itik Pulang Petang Arti Peribahasa “Bagai Itik Pulang Petang” adalah sangat lambat jalannya.
-
Puisi Chairil Anwar Selama Bulan Menyinari Dadanya
Selama Bulan Menyinari Dadanya Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Aku bukan lagi si cilik tidak tahu jalan Di hadapan berpuluh lorong dan gang menimbang: Ini tempat terikat pada Ida dan ini ruangan “pas bebas” Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam Ranjang padang putih tiada batas Sepilah panggil panggilan Antara aku dan mereka yang bertolak Juga ibuku yang berjanji Tidak meninggalkan sekoci. Lihatlah cinta jingga luntur: Dan aku yang pilih Tinjauan mengabur, daun daun sekitar gugur Rumah tersembunyi dalam cemara rindang tinggi Pada jendela kaca tiada bayang datang mengambang Gundu, gasing, kuda kudaan, kapal kapalan di…
-
Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku
Kawanku dan Aku Kepada L.K. Bohang, Kami jalan sama. Sudah larut Menembus kabut. Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan. Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat. Siapa berkata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga. Dia bertanya jam berapa! Sudah larut sekali Hingga hilang segala makna Dan gerak tak punya arti.
-
Puisi Chairil Anwar Rumahku
Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu.
-
Puisi Chairil Anwar Ajakan
Ajakan Ida Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang legah lapang Mari ria lagi Tujuh belas tahun kembali Bersepeda sama gandengan Kita jalani ini jalan Ria bahgia Tak acuh apa-apa Gembira girang Biar hujan datang Kita mandi-basahkan diri Tahu pasti sebentar kering lagi.
-
Puisi Chairil Anwar Aku Berkisar Antara Mereka
Aku Berkisar Antara Mereka Aku berkisar antara mereka sejak terpaksa Bertukar rupa di pinggir jalan, aku pakai mata mereka Pergi ikut mengunjungi gelanggang bersenda: Kenyataan-kenyataan yang didapatnya. (bioskop Capitol putar film Amerika, lagu-lagu baru irama mereka berdansa) Kami pulang tidak kena apa-apa Sungguhpun Ajal macam rupa jadi tetangga Terkumpul di halte, kami tunggu trem dari kota Yang bergerak di malam hari sebagai gigi masa. Kami, timpang dan pincang, negatip dalam janji juga Sandarkan tulang belulang pada lampu jalan saja, Sedang tahun gempita terus berkata. Hujan menimpa. Kami tunggu trem dari kota. Ah hati mati dalam malam ada doa Bagi yang baca tulisan tanganku dalam cinta mereka Semoga segala sypilis dan…
-
Arti Peribahasa Malu Bertanya, Sesat di Jalan
Malu Bertanya, Sesat di Jalan Arti Peribahasa “Malu Bertanya, Sesat di Jalan” adalah kesulitan menghadapi suatu masalah karena enggan meminta pendapat orang lain.