-
Arti Peribahasa Cuaca di Langit Pertanda Akan Panas, Gabak di Hulu Tanda Akan Hujan
Cuaca di Langit Pertanda Akan Panas, Gabak di Hulu Tanda Akan Hujan Arti Peribahasa “Cuaca di Langit Pertanda Akan Panas, Gabak di Hulu Tanda Akan Hujan” adalah sesuatu pasti akan ada identitas atau tanda khususnya.
-
Arti Peribahasa Bumi Tidak Selebar Daun Kelor
Bumi Tidak Selebar Daun Kelor Arti Peribahasa “Bumi Tidak Selebar Daun Kelor” adalah dunia / pengetahuan itu tidak terbatas (sempit).
-
Arti Peribahasa Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah
Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah Arti Peribahasa “Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah” adalah selama hidup orang harus taat kepada adat kebiasaan dalam masyarakat.
-
Arti Peribahasa Bagai Bara dalam Sekam
Bagai Bara dalam Sekam Arti Peribahasa “Bagai Bara dalam Sekam” adalah perbuatan jahat yang tak tampak.
-
Arti Peribahasa Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam
Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam Arti Peribahasa “Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam” adalah anak muda harus bersabar dalam meraih cita-cita.
-
Arti Peribahasa Biduk Lalu Kiambang Bertaut
Biduk Lalu Kiambang Bertaut Arti Peribahasa “Biduk Lalu Kiambang Bertaut” adalah lekas berbaik atau berkumpul kembali. Seperti perselisihan antara sanak keluarga yang kembali rukun .
-
Arti Peribahasa Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya
Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya Arti Peribahasa “Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya” adalah ketekunan seseorang yang rajin belajar akan berakibat dirinya akan menjadi pandai, demikian pula bila seseorang yang hidup hemat akan menjadi kaya.
-
Arti Peribahasa Biar Lambat Asal Selamat, Tak Akan Lari Gunung Dikejar
Biar Lambat Asal Selamat, Tak Akan Lari Gunung Dikejar Arti Peribahasa “Biar Lambat Asal Selamat, Tak Akan Lari Gunung Dikejar” adalah dalam mengerjakan suatu pekerjaan haruslah berhati-hati supaya selamat. Apabila sesuai haknya maka akan didapatkannya.