-
Biografi Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri. Sunan Kalijaga (Susuhunan Kalijaga) adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan…
-
Biografi Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan”
Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan” adalah jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro”
Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro” adalah manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho”
Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho” adalah berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan dan mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kaya tanpa didasari kebendaan.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Adigang, Adigung, Adiguno”
Ojo Adigang, Adigung, Adiguno Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Adigang, Adigung, Adiguno” adalah Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadoyan Lan Kemareman”
Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadoyan Lan Kemareman Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadoyan Lan Kemareman” adalah jangan terobsesi atau terkurung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan kebendaan dan kepuasan duniawi.
-
Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko”
Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko Makna Petuah Jawa Sunan Kalijaga “Ojo Kuminter Mundak Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko” adalah jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.