-
Puisi Chairil Anwar Situasi
Situasi Tidak perempuan! yang hidup dalam diri Masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, Bersikeras mencari kehijauan laut lain, Dan berada lagi di kapal dulu bertemu, Berlepas kemudi pada angin, Mata terpikat pada bintang yang menanti. Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan Tai Po dan rahasia laut Ambon Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur Bisa dituliskan Dengan pelarian kebuntuan senyuman.
-
Geguritan Bab Pitakonan Kubur
Pitakonan Kubur Ayo-ayo dho elinga Pitakone kubur iro Anane pitakonan Kabeh iku patang perkoro Ingkang dihing pitakone Sopo to Pangeran iro Kaping pindo pitakone Sopo to Nabi iro Kaping telu pitakone Opo agama iro Kaping pate pitakone Sopo to dulur iro Lamun takon malaikat Sopo to Pangeran iro Mangka enggal siro jawab Allah Ta’ala Pangeran kulo Lamun takon malaikat Sopo to Nabi iro Mangka enggal siro jawab Nabi Muhammad nabi kulo Lamun takon malaikat Opo agama iro Mangka engga siro jawab Agama Islam agama kulo Lamun takon malaikat Sopo to dulur iro Mangka enggal siro jawab Tiyang Islam sederek kulo Lamun siro bisa jawab Pitakon patang perkoro Mangka nuli malaikat…
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hujan Dalam Komposisi, 2 (1969)
Hujan Dalam Komposisi, 2 Apakah yang kita harapkan dari hujan? Mula-mula ia di udara tinggi, ringan dan bebas; lalu mengkristal dalam dingin; kemudian melayang jatuh ketika tercium bau bumi; dan menimpa pohon jambu itu, tergelincir dari daun-daun, melenting di atas genting, tumpah di pekarangan rumah, dan kembali ke bumi. Apa yang kita harapkan? Hujan juga terjatuh di jalan yang panjang, menusurnya, dan tergelincir masuk selokan kecil, mericik swaranya, menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam gelap ini, bercakap tentang lautan. Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di lautan, Selamat tidur.