-
Puisi Chairil Anwar Situasi
Situasi Tidak perempuan! yang hidup dalam diri Masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, Bersikeras mencari kehijauan laut lain, Dan berada lagi di kapal dulu bertemu, Berlepas kemudi pada angin, Mata terpikat pada bintang yang menanti. Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan Tai Po dan rahasia laut Ambon Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur Bisa dituliskan Dengan pelarian kebuntuan senyuman.
-
Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar
Sebuah Kamar Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam Mau lebih banyak tahu. “Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu!” Ibuku tertidur dalam tersedu, Keramaian penjara sepi selalu, Bapakku sendiri terbaring jemu Matanya menatap orang tersalib di batu! Sekeliling dunia bunuh diri! Aku minta adik lagi pada Ibu dan bapakku, karena mereka berada di luar hitungan: Kamar begini, 3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
-
Arti Peribahasa Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang
Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang Arti Peribahasa “Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang” adalah lebih baik mati daripada menanggung malu.
-
Arti Peribahasa Jauh di Mata Dekat di Hati
Jauh di Mata Dekat di Hati Arti Peribahasa “Jauh di Mata Dekat di Hati” adalah walaupun terpisah jarak, namun selalu teringat.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Dalam Doaku
Dalam Doaku Dalam doa subuhku ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang diatas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan…
-
Puisi Chairil Anwar Sajak Putih
Sajak Putih Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah.
-
Puisi Chairil Anwar Kesabaran
Kesabaran Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba
-
Arti Peribahasa Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak
Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak Arti Peribahasa “Kuman di Seberang Lautan Tampak, Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak” adalah kebaikan seseorang yang jelas ada diabaikan, namun kesalahan yang sangat kecil justru dibesar-besarkan.