-
Hadits tentang Akhlak
Hadits tentang Akhlak أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” [HR. Abu Daud no. 4682 dan Ibnu Majah no. 1162.]
-
Terlalu Banyak Persepsi Diklaim Sebagai Esensi, Mari Saling Mengenal Agar Kita Memahami Perbedaan Juga Kehendak Tuhan
Terlalu banyak persepsi diklaim sebagai esensi. Mari saling mengenal. Agar kita memahami perbedaan juga kehendak Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbekal akal pikiran untuk membantu melaksanakan dharmanya dalam kehidupan. Sang insan melewati jalan itu dengan pengalaman, informasi dan hikmah yang dipetik dari kisah hidupnya masing-masing. Perjalanan itu tidaklah sama, sehingga buah akal dan pemikirannya sangat dipengaruhi ruang, waktu dan lingkungan sosialnya. Menjadi keras / halus, kasar / lembut, kuat / lemah, cerdas / tolol adalah pilihan dari tempaan hidup dan karma yang dialaminya. Otak akan memprosesnya menjadi sebuah pengalaman kausalitas (sebab – akibat) untuk didefinisikan sebagai pemahaman mengenal algoritma semesta. Di ruang sosial itu, tiap individu akan menjalankan…
-
Tumbal Kerakusan Manusia
Sudahkah sifat hewanimu berhasil kau bunuh dengan menumbalkan makhluk lain? Atau bertambah kerakusanmu setelah kebanyakan makan daging? Tuhan telah menciptakan alam dan seisinya sesungguhnya untuk dikelola manusia dengan baik. Adanya amanah manusia sebagai kalifah di bumi dan disebut pula makhluk sempurna seharusnya dipahami sebagai tanggung jawab. Apakah kita akan berbuat semaunya kepada makhluk lain dan isi semesta ini? Ataukah akan berlaku adil dan seimbang menjalankan perintah Tuhan? Mari kita sadari bersama, setelah Dia memberi peringatan dan alam murka pada kelakukan manusia. Kini, selayaknya kita memperbaiki diri dengan menjalankan dharma dengan lebih baik bagi keselarasan dan keharmonisan seuruh isi semesta.
-
Arti Peribahasa Sepandai-pandai Tupai Melompat, Sekali Waktu Jatuh Juga
Sepandai-pandai Tupai Melompat, Sekali Waktu Jatuh Juga Arti peribahasa “Sepandai-pandai Tupai Melompat, Sekali Waktu Jatuh Juga” adalah tidak ada orang yang sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan. Sepintar-pintarnya menutupi perbuatan buruk, pasti akan ketahuan juga.