-
Pandemi : Saatnya Koreksi dan Memperbaiki Diri
Kehidupan berubah pasca pandemi COVID19 menerpa hampir di seluruh penjuru dunia. Semua orang ketakutan dan kematian menghantui di tiap keluarga. Banyak dari kita kehilangan sanak saudara, teman dan rekan kerja. Ekonomi menurun, bisnis hancur, hingga pengangguran merajalela. Ada yang merampas hak orang lain, lalu mati muda. Ada yang menyembah diri dan dunia, lalu Tuhan mencukupkan keakuannya. Siapakah kau pencabut nyawa? Pembakar durjana congkak tak tahu tata krama. Ulah siapa semua ini? Keterasingan akan kondisi yang terpaksa / dipaksa tak dapat bergerak dan memasuki era baru. Latah informasi dan kesombongan atas ilmu teruji dengan kecerdasan bahwa dunia ini sebenarnya adalah fana. Tak ada kesejatian abadi. Penulis tersadar melalui fenomena padamnya api…
-
Yang pasti adalah ketidakpastian
Sejatinya manusia terobsesi dengan keteraturan dan kepastian. Konstanta, rumus, target, variabel adalah berhala akal untuk berejakulasi memuaskan nasfunya. Bahkan penyimpangan yang berarti pemakluman kepada ketidakteraturan menjadi penghibur tatkala apa yang dipercaya mengkhianatinya. Apakah kepastian di dunia adalah ketidakpastian itu sendiri. Gaji bulanan, musim panen, perhitungan keuangan semata-mata ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada keteraturan yang dipercaya mampu membuatnya bahagia. Lalu bagaimana kehendak Tuhan? Ketika teori semua tak berlaku, bagaimana porak porandanya logika dan nalar ketika dunia tak diizinkan berlaku semaunya. Atau tirani yang mengatur di bawah kehendaknya? Penulis : Hendro Widitomo 4 Mei 2021