-
Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar
Sebuah Kamar Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam Mau lebih banyak tahu. “Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu!” Ibuku tertidur dalam tersedu, Keramaian penjara sepi selalu, Bapakku sendiri terbaring jemu Matanya menatap orang tersalib di batu! Sekeliling dunia bunuh diri! Aku minta adik lagi pada Ibu dan bapakku, karena mereka berada di luar hitungan: Kamar begini, 3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hujan Dalam Komposisi, 2 (1969)
Hujan Dalam Komposisi, 2 Apakah yang kita harapkan dari hujan? Mula-mula ia di udara tinggi, ringan dan bebas; lalu mengkristal dalam dingin; kemudian melayang jatuh ketika tercium bau bumi; dan menimpa pohon jambu itu, tergelincir dari daun-daun, melenting di atas genting, tumpah di pekarangan rumah, dan kembali ke bumi. Apa yang kita harapkan? Hujan juga terjatuh di jalan yang panjang, menusurnya, dan tergelincir masuk selokan kecil, mericik swaranya, menyusur selokan, terus mericik sejak sore, mericik juga di malam gelap ini, bercakap tentang lautan. Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di lautan, Selamat tidur.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hujan Dalam Komposisi, 1 (1969)
Hujan Dalam Komposisi, 1 Apakah yang kautangkap dari swara hujan, dari daun-daun bugenvil basah yang teratur mengetuk jendela? Apakah yang kautangkap dari bau tanah, dari ricik air yang turun di selokan? Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah dan hujan, membayangkan rahasia daun basah serta ketukan yang berulang. “Tak ada. Kecuali bayang-bayangmu sendiri yang di balik pintu memimpikan ketukan itu, memimpikan sapa pinggir hujan, memimpikan bisik yang membersit dari titik air menggelincir dari daun dekat jendela itu. Atau memimpikan semacam suku kata yang akan mengantarmu tidur.” Barangkali sudah terlalu sering ia mendengarnya, dan tak lagi mengenalnya.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Ayat-Ayat Tokyo
Ayat-Ayat Tokyo angin memahatkan tiga panah kata di kelopak sakura– ada yang diam-diam membacanya ada kuntum melayang jatuh air tergelincir dari payung itu; “kita bergegas,” katanya kita pandang daun bermunculan kita pandang bunga berguguran kita diam: berpandangan kemarin tak berpangkal, besok tak berujung– tak tahu mesti ke mana angin menyambut bunga gugur itu lengking sakura– tapi angin tuli dan langit buta menjelma burung gereja menghirup langit dalam-dalam– angin musim semi
-
Puisi Chairil Anwar Kesabaran
Kesabaran Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba
-
Makna Pepatah Jawa Gusti Allah Mboten Sare
Makna Pepatah Jawa “Gusti Allah Mboten Sare” adalah Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan selalu menjaga kita dari keburukan dan juga selalu mengawasi supaya kita tidak melakukan perbuatan tercela.
-
Tak Lelo Lelo Ledhung – Tembang Sebelum Tidur Anak-Anak Di Jawa | Digital Mantra
Tak Lelo Lelo Ledhung Tembang sebelum tidur anak-anak Jawa by : Digital Mantra Tak lelo lelo lelo ledung Cup menenga aja pijer nangis Anakku sing bagus rupane Yen nangis ndak ilang baguse Tak gadang bisa urip mulyo Dadiyo priyo kang utomo Ngluhurke asmane wong tuwa Dadiyo pandekaring bangsa Wis cup menenga anakku Kae mbulane ndadari Kaya butho nggegilani Lagi nggoleki cah nangis Youtube : https://www.youtube.com/c/maestromediaTV Beri dukungan kepada kami di : https://saweria.co/maestromedia
-
Yang Terlelap
Begitulah pengecut yang takut dalam persaingan. Akulah orang bodoh yang tak mau dibodohi. Kubuat kau menyesal telah mempecundangiku. Orang-orang yang telah meremehkanku, bersiap-siaplah…. Kapankah aku bisa tertidur nyenyak? Kapankah aku bisa hidup tanpa dendam? Masihkah kutatap mentari pagi esok dan masih bisa menikmati indahnya bumi? Bumi yang bersih, tanpa kecongkakan … Ku yang akan terlelap, tapi bukan mati.