-
Arti Peribahasa Bumi Tidak Selebar Daun Kelor
Bumi Tidak Selebar Daun Kelor Arti Peribahasa “Bumi Tidak Selebar Daun Kelor” adalah dunia / pengetahuan itu tidak terbatas (sempit).
-
Arti Peribahasa Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah
Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah Arti Peribahasa “Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah” adalah selama hidup orang harus taat kepada adat kebiasaan dalam masyarakat.
-
Arti Peribahasa Bagai Bara dalam Sekam
Bagai Bara dalam Sekam Arti Peribahasa “Bagai Bara dalam Sekam” adalah perbuatan jahat yang tak tampak.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Akulah Si Telaga (1982)
Akulah Si Telaga akulah si telaga: berlayarlah di atasnya; berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma; berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya; sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja — perahumu biar aku yang menjaganya.
-
Arti Peribahasa Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam
Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam Arti Peribahasa “Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam” adalah anak muda harus bersabar dalam meraih cita-cita.
-
Arti Peribahasa Biduk Lalu Kiambang Bertaut
Biduk Lalu Kiambang Bertaut Arti Peribahasa “Biduk Lalu Kiambang Bertaut” adalah lekas berbaik atau berkumpul kembali. Seperti perselisihan antara sanak keluarga yang kembali rukun .
-
Arti Peribahasa Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya
Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya Arti Peribahasa “Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya” adalah ketekunan seseorang yang rajin belajar akan berakibat dirinya akan menjadi pandai, demikian pula bila seseorang yang hidup hemat akan menjadi kaya.
-
Geguritan Jawa Apike Titah Lan Alane
Apike Titah Lan Alane Apike para titah Wog kang duwe laku ngalah Sarto gelem mikir-mikir Saben dino nggone salah Sakwise ngrasa salah Mangka nuli enggal tobat Supayane Gusti Allah Enggal nrimo nggone tobat Sakwuse rampung tobat Mangka nuli eling pati Banjur golek sesangune Sangu kanggo gawe mati Ala-ne titah iku Wong kang manut marang hawa Saben dino ngarep-arep Ing olehe pangapura Siro kena ngarep-arep Ing anane pangapura Lamun siro wus temenan Ngibadahe awak iro Kulo matur estu-estu Dateng para derek kula Mugi-mugi dipun galih Wontenipun atur kula