-
Generasi Short Time
Selamat datang di Era Short Time, dimana segala sesuatu harus singkat dan cepat. Tak peduli proses yang harus dilakukan dan yang terpenting harus memuaskan. Generasi milenial telah berhasil menciptakan peradaban bom waktu yang entah kapan akan meledak. Puncaknya pada pandemi Covid 19, saat peran manusia bergeser digantikan dengan teknologi. Semudah itu berbelanja, memesan makanan hanya dengan smartphone di tangan, dimana pasar / pusat keramaian dipaksa tutup atas nama ketakutan penyebaran virus. Sosial media pun turut meramaikan kegabutan orang-orang dengan konten-konten narsis, memberhalakan diri dengan bantuan effect yang menambah kecantikan dan kemonotonan pribadi seseorang. Menyajikan foto & video singkat yang diharapkan merepresentasikan citra yang diinginkan. Gelamor, mewah, cantik, tampan, asesoris mahal…
-
Warisan
Yang beragama bukan dari keturunan sapa, hayo??? Mungkin kuterlalu mempermasalahkan kesadaran dalam kehidupan. Ketimbang khayalan, atau dongeng kanak-kanakku. Apalah dikata, kutelanjur hidup dengan agama budaya… Sebuah penghayatan yang secara tidak sadar memenjarakan diri dalam pemahaman eksklusif. Aku tak mengerti kenapa dulu aku diajarkan agama di bangku sekolah. Mungkin karena takut ga dapet nilai kali ya… Lalu kapan aku diberi kebebasan memilih agamaku??? Saat diri ini beranjak dewasa dengan kesadaran? Atau tanpa pilihan karena endoktrinasi yang terlalu dalam?? Kumencintai Tuhan tanpa batas, termasuk batas agama. Karena kuberTuhan dengan caraku. Bukan beragama tapi tak selalu berTuhan… Memang sulit, tapi inilah pilihanku, menjadi munafik demi sebuah status di lembar kewarganegaraan. Inilah privasi KeTuhanan…
-
The Woman Left Wings
Perjalanan seorang anak manusia tumbuh ke dalam pendewasaan sikap untuk mengenali diri dan menentukan jati dirinya sendiri sebagai wujud pembenaran di dunia dan Tuhannya. Belajar dari alam dan kondisi berpijaknya dengan menyikapi dinamika modernitas dengan caranaya sendiri.. Adalah perjalanan panjang dalam menuai kesadaran hingga mampu berpikir melawan kebakuan yang ada. Sebuah pergerakan nurani yang terdorong oleh kemuakannya atas segala yang menjerat kehidupan ini dengan nama naluri. Kemanusiaan yang diukur untuk melanggengkan hasrat tanpa batas. Benci akan kepalsuan dunia yang melaknatkan surga itu yang mampu membutakan mata setiap insan. Memberi pembebasan untuk menjadi relawan bagi penyelamatan manusia yang masih percaya adanya perubahan.Masih ada secercak terang yang menyinari hari esok. Masa lalu…