-
Puisi Chairil Anwar Kenangan
Kenangan Untuk Karinah Moordjono, Kadang Di antara jeriji itu itu saja Mereksmi memberi warna Benda usang dilupa Ah! tercebar rasanya diri Membubung tinggi atas kini Sejenak Saja. Halus rapuh ini jalinan kenang Hancur hilang belum dipegang Terhentak Kembali di itu itu saja Jiwa bertanya; Dari buah Hidup kan banyakan jatuh ke tanah? Menyelubung nyesak penyesalan pernah menyia-nyia.
-
Arti Peribahasa Air Besar Batu Bersibak
Air Besar Batu Bersibak Arti Peribahasa “Air Besar Batu Bersibak” adalah persaudaraan akan bercerai berai apabila terjadi perselisihan.
-
Arti Peribahasa Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung
Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung Arti Peribahasa “Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung” adalah datang dan pergi hendaklah memberi tahu (permisi).
-
Arti Peribahasa Bagai Menulis di Atas Air
Bagai Menulis di Atas Air Arti Peribahasa “Bagai Menulis di Atas Air” adalah melakukan perkerjaan yang sangat sukar atau mustahil secara hasil.
-
Mantra Tolak Bala Santet
Bayat ingsun amuji pujiku dipa Murup rina lan wengi Tan keno ing sirep Sapa kira neja ala maring ingsun Kunduro kuwaninane Ilango kebaktine Lebur jabang bayi kang neja ala maring ingsun
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sementara Kita Saling Berbisik (1966)
Sementara Kita Saling Berbisik sementara kita saling berbisik untuk lebih lama tinggal pada debu, cinta yang tinggal berupa bunga kertas dan lintasan angka-angka ketika kita saling berbisik di luar semakin sengit malam hari memadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa unggun api sebelum fajar. Ada yang masih bersikeras abadi.
-
Puisi Chairil Anwar Sajak Putih
Sajak Putih Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah.
-
Arti Peribahasa Adat Teluk Timbunan Kapal, Adat Gunung Tepatan Kabut
Adat Teluk Timbunan Kapal, Adat Gunung Tepatan Kabut Arti Peribahasa “Adat Teluk Timbunan Kapal, Adat Gunung Tepatan Kabut” adalah meminta hendaknya kepada yang punya, bertanya hendaknya kepada yang pandai.