Multimedia
-
Arti Peribahasa Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting
Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting Arti Peribahasa “Terlalu Aru Berpelanting, Kurang Aru Berpelanting” adalah segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik.
-
Geguritan Jawa Pitutur Dateng Sederek
Pitutur Dateng Sederek Dherek jaler, dherek isteri Sampun ngantos sami mungkur Dateng napa wontenipun Ingkang sampun kula matur Wonteniun anggen kulo Angaturi ing pitutur Wonten Qur’an wonten Hadist Wonten kitab kang misuwur Kulo matur sewu nuwun Dateng para derek kulo Ingkang sami merlehaken Mirengaken atur kula Hai para derek kula Mugi-mugi hanampiyo Atur kula kanti seneng Sampun ngantos paring duka
-
Hadits tentang Keutamaan Shalat
Hadits tentang Keutamaan Shalat اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهْ Artinya: “Sesungguhnya amalan hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah salat.” (HR. Tirmidzi)
-
Arti Peribahasa Kecil-Kecil Cabai Rawit
Kecil-Kecil Cabai Rawit Arti Peribahasa “Kecil-Kecil Cabai Rawit” adalah kecil, tetapi cerdik / pemberani / membahayakan.
-
Arti Peribahasa Murah di Mulut, Mahal di Timbangan
Murah di Mulut, Mahal di Timbangann Arti Peribahasa “Murah di Mulut, Mahal di Timbangan” adalah mudah sekali berjanji tetapi tidak pernah menepati.
-
Arti Perbahasa Tertangguk pada Ikan Sama Menguntungkan, Tertanggung pada Rangsang Sama Mengiraikan
Tertangguk pada Ikan Sama Menguntungkan, Tertanggung pada Rangsang Sama Mengiraikan Arti Perbahasa “Tertangguk pada Ikan Sama Menguntungkan, Tertanggung pada Rangsang Sama Mengiraikan” adalah suka dan duka dijalani bersama. Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama, kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.
-
Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar
Sebuah Kamar Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam Mau lebih banyak tahu. “Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu!” Ibuku tertidur dalam tersedu, Keramaian penjara sepi selalu, Bapakku sendiri terbaring jemu Matanya menatap orang tersalib di batu! Sekeliling dunia bunuh diri! Aku minta adik lagi pada Ibu dan bapakku, karena mereka berada di luar hitungan: Kamar begini, 3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sajak Putih
Sajak Putih Beribu saat dalam kenangan Surut perlahan Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh Sewaktu detik pun jatuh Kita dengar bumi yang tua dalam setia Kasih tanpa suara Sewaktu bayang-bayang kita memanjang Mengabur batas ruang Kita pun bisu tersekat dalam pesona Sewaktu ia pun memanggil-manggil Sewaktu Kata membuat kita begitu terpencil Di luar cuaca