Teks
-
Arti Peribahasa Lain Padang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya
Lain Padang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya Arti Peribahasa “Lain Padang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya” adalah setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda.
-
Puisi Chairil Anwar Sudah Dulu Lagi
Sudah Dulu Lagi Sudah dulu lagi terjadi begini Jari tidak bakal teranjak dari petikan bedil Jangan tanya mengapa jari cari tempat di sini Aku tidak tahu tanggal serta alasan lagi Dan jangan tanya siapa akan menyiapkan liang penghabisan Yang akan terima pusaka: kedamaian antara runtuhan menara Sudah dulu lagi, sudah dulu lagi Jari tidak bakal teranjak dari petikan bedil.
-
Arti Peribahasa Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu
Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu Arti Peribahasa “Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu” adalah menang atau kalah tetap rugi. Dua pihak yang berselisih hingga sama-sama rugi.
-
Puisi Chairil Anwar Doa
Doa Kepada pemeluk teguh, Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Cahaya-Mu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling.
-
Quote Ir. Soekarno : Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang” – Ir. Soekarno
-
Arti Peribahasa Membasuh Arang di Muka
Membasuh Arang di Muka Arti Peribahasa “Membasuh Arang di Muka” adalah berusaha menghilangkan rasa malu.
-
Puisi Chairil Anwar Hukum
Hukum Saban sore ia lalu depan rumahku Dalam baju tebal abu-abu Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul. Bungkuk jalannya – Lesu Pucat mukanya – Lesu Orang menyebut satu nama jaya Mengingat kerjanya dan jasa Melecut supaya terus ini padanya Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga Pekik di angkasa: Perwira muda Pagi ini menyinar lain masa Nanti, kau dinanti-dimengerti!
-
Arti Peribahasa Nasi Sudah Menjadi Bubur
Nasi Sudah Menjadi Bubur Arti Peribahasa “Nasi Sudah Menjadi Bubur” adalah sesuatu yang sudah terlanjur terjadi tak bisa diurungkan lagi.