-
Arti Peribahasa Bumi Tidak Selebar Daun Kelor
Bumi Tidak Selebar Daun Kelor Arti Peribahasa “Bumi Tidak Selebar Daun Kelor” adalah dunia / pengetahuan itu tidak terbatas (sempit).
-
Arti Peribahasa Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah
Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah Arti Peribahasa “Hidup Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah” adalah selama hidup orang harus taat kepada adat kebiasaan dalam masyarakat.
-
Arti Peribahasa Bagai Bara dalam Sekam
Bagai Bara dalam Sekam Arti Peribahasa “Bagai Bara dalam Sekam” adalah perbuatan jahat yang tak tampak.
-
Arti Peribahasa Biduk Lalu Kiambang Bertaut
Biduk Lalu Kiambang Bertaut Arti Peribahasa “Biduk Lalu Kiambang Bertaut” adalah lekas berbaik atau berkumpul kembali. Seperti perselisihan antara sanak keluarga yang kembali rukun .
-
Arti Peribahasa Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya
Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya Arti Peribahasa “Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya” adalah ketekunan seseorang yang rajin belajar akan berakibat dirinya akan menjadi pandai, demikian pula bila seseorang yang hidup hemat akan menjadi kaya.
-
Arti Peribahasa Bagai Api dengan Asap
Bagai Api dengan Asap Arti Peribahasa “Bagai Api dengan Asap” adalah tidak dapat dipisahkan.
-
Arti Peribahasa Bagai Anjing Beranak Enam
Bagai Anjing Beranak Enam Arti Peribahasa “Bagai Anjing Beranak Enam” adalah kurus sekali.
-
Arti Peribahasa Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan
Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan Arti Peribahasa “Harapkan Guntur di Langit, Air di Tempayan Dicurahkan” adalah mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang sudah ada dilepaskan.