-
Biografi Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri. Sunan Kalijaga (Susuhunan Kalijaga) adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan…
-
Biografi Sunan Giri (Raden Paku)
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima. Makam Sunan Giri terletak di Desa Giri, Kabupaten Gresik.
-
Arti Peribahasa Sekali Jalan Terkena, Dua Kali Jalan Tahu, Tiga Kali Jalan Jera
Sekali Jalan Terkena, Dua Kali Jalan Tahu, Tiga Kali Jalan Jera Arti Peribahasa “Sekali Jalan Terkena, Dua Kali Jalan Tahu, Tiga Kali Jalan Jera” adalah bagaimanapun bodohnya seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.
-
Arti Peribahasa Sekali Air Pasang, Sekali Tepian Beranjak, Sekali Air di Dalam, Dekali Pasir Berubah
Sekali Air Pasang, Sekali Tepian Beranjak, Sekali Air di Dalam, Dekali Pasir Berubah Arti Peribahasa “Sekali Air Pasang, Sekali Tepian Beranjak, Sekali Air di Dalam, Dekali Pasir Berubah” adalah setiap terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.
-
Arti Peribahasa Sehari Selembar Benar, Setahun Selembar Kain
Sehari Selembar Benar, Setahun Selembar Kain Arti Peribahasa “Sehari Selembar Benar, Setahun Selembar Kain” adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik.
-
Arti Peribahasa Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh
Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh Arti Peribahasa “Sakit Sama Mengaduh, Luka Sama Mengeluh” adalah seiya sekata dalam semua keadaan.
-
Arti Peribahasa Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian
Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian Arti Peribahasa “Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian” adalah kita bisa melihat perangai seseorang melalui tutur katanya.
-
Arti Perbahasa Orang Mau Seribu Daya, Bukan Seribu Dali
Orang Mau Seribu Daya, Bukan Seribu Dali Arti Perbahasa “Orang Mau Seribu Daya, Bukan Seribu Dali” adalah jika menghendaki sesuatu, pasti akan mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan.