-
Geguritan Bab Eling Pati
Eling Pati Eling-eling sira manungsa Kabeh iku bakal mati Pumpung durung sira iku Katekanan maring pati Rasane pecat nyawa Luwih banget lara niro Katimbang kabeseti Sakabehe kulit iro Ora no penawar Sakliyane taat iro Aja pisan siro lali Maring shalat fardhu iro Rasane wong ana kubur Luwih lara luwih susah Nek wis tangi panelangsane Luwih banget karo nggresah Ngadeg iro ana kubur Ana patang puluh warsi Tanpa mangan tanpa ngombe Ora ono kang melasi
-
Geguritan Bab Jongko Donya
Jongko Donya Aja pisan nggonmu urip Kanggo njongko bab-e donya Pirang-pirang sing dijongko Arang-arang sing tumonjo Balik sira dha narimaha Taninge Kang Maha Mulya Supayane urip sira Ana donya bisa mulya Ngelingana sira iku Ora suwe ana donya Balik mesti sira iku Tembe mburi mancal donya Nek wis sira tinggal donya Terus manggon giriloyo Ora ana sing melasi Liyane Kang Maha Mulya Mula sira ngelingana Pumpung isih urip sira Perkarane ibadahmu Rino wengi aja leno Wondene anak bojo Para dulur ninggal mungkur Arikolo sira iku Uwis manggon ana kubur
-
Puisi Chairil Anwar Situasi
Situasi Tidak perempuan! yang hidup dalam diri Masih lincah mengelak dari pelukanmu gemas gelap, Bersikeras mencari kehijauan laut lain, Dan berada lagi di kapal dulu bertemu, Berlepas kemudi pada angin, Mata terpikat pada bintang yang menanti. Sesuatu yang mengepak kembali menandungkan Tai Po dan rahasia laut Ambon Begitulah perempuan! Hanya suatu garis kabur Bisa dituliskan Dengan pelarian kebuntuan senyuman.
-
Puisi Chairil Anwar Sebuah Kamar
Sebuah Kamar Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam Mau lebih banyak tahu. “Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu!” Ibuku tertidur dalam tersedu, Keramaian penjara sepi selalu, Bapakku sendiri terbaring jemu Matanya menatap orang tersalib di batu! Sekeliling dunia bunuh diri! Aku minta adik lagi pada Ibu dan bapakku, karena mereka berada di luar hitungan: Kamar begini, 3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Sajak Putih
Sajak Putih Beribu saat dalam kenangan Surut perlahan Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh Sewaktu detik pun jatuh Kita dengar bumi yang tua dalam setia Kasih tanpa suara Sewaktu bayang-bayang kita memanjang Mengabur batas ruang Kita pun bisu tersekat dalam pesona Sewaktu ia pun memanggil-manggil Sewaktu Kata membuat kita begitu terpencil Di luar cuaca
-
Arti Peribahasa Jauh Panggang dari Api
Jauh Panggang dari Api Arti Peribahasa “Jauh Panggang dari Api” adalah banyak bedanya, tidak kena, tidak benar.
-
Arti Peribahasa Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang
Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang Arti Peribahasa “Daripada Hidup Berputih Mata, Lebih Baik Mati Berputih Tulang” adalah lebih baik mati daripada menanggung malu.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Metamorfosis
Metamorfosis Ada yang sedang menanggalkan kata-kata yang satu demi satu mendudukkanmu di depan cermin dan membuatmu bertanya tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini ada yang sedang diam-diam menulis riwayat hidupmu menimbang-nimbang hari lahirmu mereka-reka sebab-sebab kematianmu ada yang sedang diam-diam berubah menjadi dirimu.