-
Geguritan Bab Ngarep Mulyane Anak
Ngarep Mulyane Anak Aja siro ngarep-arep Ing mulyane awak iro Lamun ora gelem taat Arikolo urip iro Ora ana gawe kanca Sakliyane amal iro Arikolo ana kubur Hinggo mahsyar iro Wondene amal bagus Rupa uwong kang sampurno Banjur muni “wis turuo” Aja ngrembug apa-apa Wondene amal olo Ana kubur dadi memolo Rupo uwong bosok koklok Nguang-nguleng maring siro Nek di-elikke banjur ndodro Nggone nguleng maring siro Malah-maah karo muni Aku iki amalmu olo Arikolo gek maksiat Kowe ngeroso bungah sumarah Ngerasakno ing saiki Nggonmu banget tanpa susah
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Kenangan
Kenangan Ia meletakkan kenangannya dengan sangat hati-hati di laci meja dan menguncinya memasukkan anak kunci ke saku celana sebelum berangkat ke sebuah kota yang sudah sangat lama hapus dari peta yang pernah digambarnya pada suatu musim layang-layang Tak didengarnya lagi suara air mulai mendidih di laci yang rapat terkunci. Ia telah meletakkan hidupnya di antara tanda petik
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Tentang Matahari (1971)
Tentang Matahari Matahari yang ada di atas kepalamu itu Adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu waktu kau kecil, adalah bola lampu yang ada di atas meja ketika kau menjawab surat-surat yang teratur kauterima dari sebuah Alamat, adalah jam weker yang berdering saat kau bersetubuh, adalah gambar bulan yang dituding anak kecil itu sambil berkata: “Ini matahari! Ini matahari!” – Matahari itu? Ia memang di atas sana supaya selamanya kau menghela bayang-bayangmu itu.
-
Arti Peribahasa Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah
Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah Arti Peribahasa “Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah” adalah kasih sayang ibu tak terbatas dan selamanya, sementara kasih anak begitu terbatas.
-
Makna Pepatah Jawa Mikul Dhuwur Mendhem Jero
Mikul Dhuwur Mendhem Jero Makna Pepatah Jawa “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” adalah seorang anak yang menjunjung kebaikan orang tua / leluhur dan menyimpan rapat-rapat keburukannya.
-
Kalibrasi Alat Ukur “Cinta”
Setiap alat ukur mempunyai standar yang harus diterapkan, penyimpangan dari standar yang telah ditentukan dapat terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ruang, waktu, kualitas, kecurangan, hingga kepentingan. Apa yang terjadi ketika sebuah alat ukur tidak dapat memberikan data akurat yang akan diolah kemudian oleh penyaji data dan diberikan kepada pengguna datanya. Pastinya adalah kesalahan informasi yang akan mengakibatkan proses selanjutnya akan menjadi kacau. Analogi paling mudah adalah soal cinta, karena hampir setiap orang merasakannya. Seiring bertambahnya usia kita pasti akan merasakan berkurangnya rasa cinta karena fisik menjadi menua, perhatian berkurang, kesibukan, faktor ekonomi dan sebagainya. Lalu apa yang harus dilakukan? Kalibrasi terhadap alat ukurmu yang membutuhkan kedewasaan dalam menentukan…
-
Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan
Tak Sepadan Aku kira, Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasvéros. Dikutuk sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa apa Aku terpanggang tinggal rangka.
-
Puisi Chairil Anwar Rumahku
Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu.