Catatan Fase Peradaban
Artikel,  Berita,  Opini,  Viral

Sebuah Catatan Fase Peradaban

Bencana pada masa Nabi Nuh menutup zaman yang hingga kini tak dapat dijelaskan bagaimana bentuk, pola dan ciri peradabannya. Manusia berkelompok menyusuri tempat-tempat yang sesuai, demi mendapatkan wilayah yang aman dan tentram bagi kehidupan keluarganya masing-masing. Disini era nomaden dimulai,  usaha untuk bertahan hidup dilakukan dengan berburu dan meramu, serta  membuat perabot-perabot kasar sekedar untuk menangkap hewan buruan dan mengolahnya secara sederhana.

Setelah era nomaden berakhir, peradaban selanjutnya berubah menjadi menjadi menetap, bercocok tanam dan beternak. Manusia mulai membentuk sistem administrasi sederhana (hukum adat) yang wajib dipatuhi oleh setiap warganya. Kekuasaan dilihat dari seberapa luas tanah yang dimiliki, sistem ini biasa kita sebut dengan feodalisme. Karena sistem bercocok tanam berpengaruh erat dengan tata surya dan perbintangan, ilmu pengetahuan berkembang. Mulai dikenal sistem perhitungan waktu, astronomi, kebudayaan dengan matahari sebagai pusat energi tertinggi yang dipuja dengan disebut Ra.

Pemimpin wilayah di Jawa biasa disebut Raja (putra matahari), Ratu (putri matahari), Raden (cucu laki-laki matahari), Rara (cucu perempuan matahari). Konon katanya seorang Raja dipilih oleh Tuhan dengan ditunjukkan dengan wahyu keprabon yang pada masa itu setiap orang mampu melihatnya. Gelar yang digunakan seperti Amangkurat (Mangku Rat), Mangku Bumi (Memangku Bumi), Hamengku Buwono, yang semuanya itu memiliki arti penguasa wilayah  / tanah.

Adanya perbedaan morfologi wilayah, memililki hasil bumi yang beragam pula. Mulai dikenal sistem perdagangan dan alat tukar. Jalur perdagangan rempah-rempah, sutera adalah salah satu lintasan komoditas perdagangan kuno yang melewati beberapa wilayah di Nusantara. Tak hanya interaksi pengetahuan, peradaban dan budaya, di sisi kepercayaan juga menghasilkan kekayaan spiritual yang saling melengkapi.

Ilmu pengetahuan untuk pengelolaan hasil bumi bertumbuh pesat menciptakan alat-alat produksi. Berawal dari tenaga manusia dan binatang, hingga bertransformasi menjadi mesin. Teknologi yang diciptakan tak hanya untuk proses kehidupan, namun juga untuk mempertahankan wilayah bahkan penaklukan.

Baca Juga  Aplikasi Tata Naskah Dinas pada Biro Organisasi Pemprov Jateng

Laman: 1 2