Viral

  • lamun siro sekti, ojo mateni lamun siro banter, ojo ndhisiki lamun siro pinter, ojo minteri

    Makna Pepatah Jawa Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni Lamun Siro Banter, Ojo Ndhisiki Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri

    Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni Lamun Siro Banter, Ojo Ndhisiki Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri Demikian pepatah Jawa yang dikutip presiden Joko Widodo di sosial media twitter pada tanggal 25 Mei 2019 lalu. Meskipun zaman sudah maju dengan teknologi yang berkembang sangat pesat, namun hebatnya para pemimpin kita tetap memegang teguh petuah-petuah Jawa sehingga tidak meniggalkan kearifan luhur bangsa ini. “Lamun siro sekti, ojo mateni” bermakna meskipun kamu sakti, namun jangan membunuh. “Lamun siro banter, ojo ndhisiki” bermakna meskipun kamu cepat, namun jangan mendahului. “Lamun siro pinter, ojo minteri” bermakna meskipun kamu pandai, namun jangan sok pintar (membodohi). Jika kita cermati petuah ini mengandung makna yang sangat mendalam. Perlu kita…

  • cerpen misteri sahabat kecilku hendro widitomo

    Cerpen Misteri – Sahabat Kecilku | Hendro Widitomo

    Hai namaku Widi, aku mau bercerita tentang masa kecilku yang menyenangkan bersama teman-teman. Kisah ini terjadi di tahun 80an di sebuah kota berkembang di sudut Pulau Jawa. Saat itu mungkin umurku baru 4 tahun. Sebuah usia yang masih penuh riang, canda tawa, dan kemanjaan dari kedua orang tua. Di rumah kami tinggal berempat. Ada bapak, ibu dan kakakku yang waktu itu yang masih berusia 6 tahun. Memang jarak usia kami cukup dekat sehingga sering bermain bersama. Sama seperti bocah pada umumnya, kami dibesarkan di sebuah kampung yang ramai teman sepermainan. Setiap sore kami berkumpul di pelataran untuk bermain permainan tradisional. Ada kelereng, lompat tali, engklek, gobak sodor dan sebagainya. Waktu…

  • sanggar waringin

    Sanggar Waringin – Sering Disalahpahami Namun Selalu Memberi Manfaat

    Pohon beringin, menyimpan 1001 cerita misteri di dalamnya. Sering dikonotasikan sebagai sarang demit, gendruwo, kuntilanak, hingga menjadi istana lelembut. Namun, apakah sobat maestro mengetahui apa saja manfaatnya? Mari kita simak penjelasannya… Pohon beringin menghasilkan Oksigen (O2) yang bermanfaat untuk pernafasan manusia dan makhluk lainnya. Memberi keteduhan dari teriknya matahari, menjaga kontur tanah sehingga terhindar dari longsor, juga menyerap air dalam tanah untuk dapat dimanfaatkan memenuhi kebutuhan manusia. Tak heran sering dijumpai sumber mata air (sendang) diantara rimbunnya pohon beringin. Energi murni dari alam ini selalu menjadi magnet makhluk apapun yang membutuhkan sumber kehidupan, bahkan mungkin dari bangsa lain. Begitu pula seseorang dengan perwatakan sanggar waringin, sering disalahpahami karena perawakannya dianggap…

  • tejo kinurung

    Tejo Kinurung – Berani Membakar Diri Untuk Menerangi Seisi Ruang

    Lebih baik menyalakan api daripada mengutuk kegelapan. Begitulah sikap seseorang dengan watak tejo kinurung yang selalu menjadi penerang bagi orang-orang di sekitarnya. Berani untuk membakar diri untuk menerangi tempat dimanapun dia berada. Mengorbankan diri sendiri untuk kebaikan orang lain, selaras dengan dharmanya dalam kehidupan. Namun perlu diingat, elemen api harus mampu mengelola energinya dengan baik karena memiliki potensi untuk membakar obyek lainnya. Jika tidak, segala sesuatu menjadi musnah sia-sia. Elemen inipun dipengaruhi oleh energi angin dan air. Angin yang kencang akan mengobarkan api lebih besar, begitupun api jika tersiram dengan air yang terlalu banyak akan memadamkannya. Pengendalian volume, intonasi dan gaya bicara pun perlu diperhatikan karena salah-salah akan menyakitkan hati…

  • Geguritan Jawa Pecat Nyowo

    Geguritan Bab Pecat Nyowo

    Pecat Nyowo Hai manungsa ngelingana Ing larane awak iro Ing anane iku lara Calon teko maring sira Arikolo arep mati Banjur teko lara sira Tekane lara iku Ana ing badan sira Olehe lara badan sira Nggone mlaku nyawa niro Lumakune saka siki Terus tekan dada niro Nggone mlaku nyawa iku Mondag mandeg kaping pitu Nek wis rampung kaping pitu Banjur nyawa age metu Ing ndalem sak andegan Luwih banget lara niro Ketimbang dicacahi Nganggo pedang awak iro Dicacah nganggo pedang Ambal kaping pituh puluh Mulane wong kang mati Sambat lara ngaduh-aduh Sambate wong kang mati Maring wong kang arep ngedusi Aja pisan seru-seru Nggonmu pada anggosaki Ing saiki aku iki…

  • mantra tolak bala santet

    Mantra Tolak Bala Santet

    Bayat ingsun amuji pujiku dipa Murup rina lan wengi Tan keno ing sirep Sapa kira neja ala maring ingsun Kunduro kuwaninane Ilango kebaktine Lebur jabang bayi kang neja ala maring ingsun

  • Sabda Batu Kepada Api

    Sabda Batu Kepada Api | Homicide- Siti Jenar Cypher Drive

    Sabda Batu Kepada Api Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api Bahwa di atas langit masih terdapat lapisan langit Bahwa di atas langit masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi Aku katakan sabda batu kepada api Di bawah tanah masih terdapat dataran tak berpijak Di bawah tanah masih terdapat berlapis–lapis kerak neraka Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api Perihal bentangan kalam puputan yang lahir pasca rubuhnya dua menara Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa Kala semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara Aku katakan sebuah sabda…

  • Catatan Fase Peradaban

    Sebuah Catatan Fase Peradaban

    Bencana pada masa Nabi Nuh menutup zaman yang hingga kini tak dapat dijelaskan bagaimana bentuk, pola dan ciri peradabannya. Manusia berkelompok menyusuri tempat-tempat yang sesuai, demi mendapatkan wilayah yang aman dan tentram bagi kehidupan keluarganya masing-masing. Disini era nomaden dimulai,  usaha untuk bertahan hidup dilakukan dengan berburu dan meramu, serta  membuat perabot-perabot kasar sekedar untuk menangkap hewan buruan dan mengolahnya secara sederhana. Setelah era nomaden berakhir, peradaban selanjutnya berubah menjadi menjadi menetap, bercocok tanam dan beternak. Manusia mulai membentuk sistem administrasi sederhana (hukum adat) yang wajib dipatuhi oleh setiap warganya. Kekuasaan dilihat dari seberapa luas tanah yang dimiliki, sistem ini biasa kita sebut dengan feodalisme. Karena sistem bercocok tanam berpengaruh…