-
Tuhan, Setan dan Aku
Segitiga cinta yang membawa aku mendua. Oleh pesona dan rayuannya. Yang satu menjanjikan kebaikan di masa yang akan datang, yang satu memberi jawaban atas lukaku sekarang ini. Terima kasih jika sekarang ini mereka sama-sama mengerti aku. Tak ada yang menganggap dilukai atau ditelantarkan. Semoga aku termasuk orang yang adil kepada istri-istriku. Dalam teori pertentangan hitam dan putih, mereka akan mengisi dalam suatu lingkaran utuh yang tak akan memudarkan satu sama lain. Menjaga sebuah keseimbangan proporsi dengan rotasi yang stabil. Bila prediksiku tak salah, dialektika ini akan berujung pada kemanunggalan dengan artian orang tak mungkin selalu berbuat baik, keseimbangan bertata laku dengan kau tak mungkin menjadi netral. Ada 2 elemen itu…
-
Utopia vs Agama
Mimpi akan kehidupan yang lebih baik dikumandangkan seraya mengarsitekturi pembenaran untuk ditebarkan, bukan untuk menuai permusuhan. Suatu ajaran Tuhan yang menjelma arogansi kekuasaan dan sebuah mimpi menjadi ilmu yang secara benar harus dipikirkan terlepas dari konteks trauma sejarah. Mengapa harus mengatasnamakan Tuhan juka reaktif itu muncul dari naluri kekanak-kanakan kita sendiri. Seperti melihat hantu yang membisikkan kepada kita bagaimana nafsu berbicara. Kembali kepada bagaimana cara kita menyikapinya. Apakah doktrin itu mencuci otak kita menjadi ideologi yang membunuh cinta. Kesalahan masa lalu yang tak termaafkan, juga pemutar balikan fakta yang ada bahwa Tuhan masih tetap satu. Persetan agamamu, kuberTuhan dengan caraku. Takkan ada permasalahan jika kita tak hanya berkaca pada masa…
-
Salam Rindu Tuhan
Dalam cahaya Tuhan, ada noktah setan menyekap kesunyian, membakar indahnya harapan dan janji-janji Tuhan. Terbang dengan sayap kegelapan yang mulai mempertanyakan kejujuran kalam Tuhan. Semakin jauh dari kesucian dan menghancurkan diri dengan dekapan jemari setan. Muak dengan kepalsuan dunia, haus akan rindu surga. Walau keabadiannya sebatas kefanaan dunia. Insan datang mempersembahkan sukma kepada setan nan jaya. Demi nikmat Tuhan, sekedar ikut menikmati gemerlap dunia. Jangan jadikan ini sebuah dosa. Apa salah hasrat dan naluri manusia yang tak mampu membendung lagi namanya keindahan yang tak terlampiaskan. Sedang kau memberiku nafsu untuk menguasai seluruh nikmat-Mu. Dan mengapa ada ketidak adilan dunia untuk menikmati keindahan itu. Inilah sepersejuta alasan bagi manusia melupakan kuasa…
-
Bila Semua Harus Berakhir
Jika bumi menuai usia senja dan tanda-tanda kelaknatan Tuhan tlah menuju klimaksnya. Percayalah tak ada kenikmatan kecuali merindukanNya. Di ujung senja itu, tak ada makhluk yang mau berpaling dengan Tuhan yang mereka sembah masing-masing. Ada yang percaya bahwa surga itu di antara kedua kaki wanita, ada yang mengira surga itu dimensi lain dimana kenikmatan akan diraihnya. Dan ada pula yang berpikir SURGA ITU TAK ADA!!!! Semua terserah bagaimana Tuhan membebaskan pola pikir manusia berkarya dan mengolah logika itu dengan apa yang dimaksud agama yang katanya bersumber dari Tuhan. Tak ada dan tak boleh ada yang melarang …. Karena ini urusan insan dengan Tuhannya. Bukan kepentingan penyebar kalam Tuhan “ “…
-
Manifesto Ketuhanan
Setelah tercampak dari dunia, kini kuterasing dalam logika yang kabur oleh tetesan darah yang menentang setiap buah akalku atas nama budaya. Produk dari pemikiran masa lalu yang kuanggap tak bisa menjerat jalan pikirku. Tentang Tuhan dan kebaikan. Akankah dunia berjalan tanpa norma,…..??? Ajaran Ketuhanan yang kutelan lewat propaganda fiktif dari penyebar kalam Tuhan yang mengobral surga dengan wanita dan kelaminnya. Biarlah nafsu tetap menjadi nafsu, tak usah memperkosa suatu keyakinan menjadi budaknya. Sorgaloka kewanitaan di dunia kujadikan ritual suci sesembahanku atas karuniaNya. Itupun dengan sebuah kepercayaan bahwa aku akan mempertanggung jawabkan kelaminku dalam sebuah kehidupan matrealis yang memuja kemapanan di atas kebahagiaan. Kuyakin suatu saat kumenemukan Tuhan yang kucari, bukan…