Sastra
-
Puisi Chairil Anwar Malam
Malam Mulai kelam belum buntu malam, kami masih saja berjaga Thermopylae? Jagal tidak dikenal? Tapi nanti Sebelum siang membentang Kami sudah tenggelam hilang
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hujan Bulan Juni
Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
-
Sabda Batu Kepada Api | Homicide- Siti Jenar Cypher Drive
Sabda Batu Kepada Api Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api Bahwa di atas langit masih terdapat lapisan langit Bahwa di atas langit masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi Aku katakan sabda batu kepada api Di bawah tanah masih terdapat dataran tak berpijak Di bawah tanah masih terdapat berlapis–lapis kerak neraka Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api Perihal bentangan kalam puputan yang lahir pasca rubuhnya dua menara Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa Kala semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara Aku katakan sebuah sabda…
-
Puisi Chairil Anwar Suara Malam
Suara Malam Dunia badai dan topan Manusia mengingatkan “Kebakaran di Hutan”* Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. Barang kali ini diam kaku saja Dengan ketenangan selama bersatu Mengatasi suka dan duka Kekebalan terhadap debu dan nafsu. Berbaring tak sedar Seperti kapal pecah di dasar lautan Jemu dipukul ombak besar. Atau ini. Peleburan dalam Tiada dan sekali akan menghadap cahaya. Ya Allah! Badanku terbakar – segala samar. Aku sudah melewati batas. Kembali? Pintu tertutup dengan keras.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hanya
Hanya Hanya suara burung yang kau dengar dan tak pernah kaulihat burung itu tapi tahu burung itu ada di sana Hanya desir angin yang kaurasa dan tak pernah kaulihat angin itu tapi percaya angin itu di sekitarmu Hanya doaku yang bergetar malam ini dan tak pernah kaulihat siapa aku tapi yakin aku ada dalam dirimu
-
Puisi Chairil Anwar Cintaku Jauh Di Pulau
Cintaku Jauh Di Pulau Cintaku jauh di pulau, Gadis manis, sekarang iseng sendiri. Perahu melancar, bulan memancar, Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. Angin membantu, laut terang, tapi terasa Aku tidak ‘kan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, Di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata: “Tujukan perahu ke pangkuanku saja.” Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
-
Puisi Chairil Anwar Sia-Sia
Sia-Sia Penghabisan kali itu kau datang Membawaku karangan kembang Mawar merah dan melati putih: Darah dan suci Kau tebarkan depanku Serta pandang yang memastikan: Untukmu. Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya: Apakah ini? Cinta? Keduanya tak mengerti. Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
-
Puisi Karya Sapardi Djoko Damono – Hatiku Selembar Daun
Hatiku Selembar Daun Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput; Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini; ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput; Sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.