• hari baik dan tata keseimbangan alam
    Artikel,  Berita,  Celoteh,  Opini,  Rujak Lambe,  Seni & Budaya,  Teks,  Viral

    Hari Baik dan Tata Keseimbangan Alam

    Pulau Jawa menyimpan pesona bagi tiap insan yang merindukan ketentraman atas gejolak bathin yang dialaminya. Keharmonisan semesta dan manusia terjaga melalui kebudayaan luhur yang lestari di tengah arus modernisasi tanpa batas. Keselarasan itu bersumber dari kebiasaan orang-orang Jawa yang gemar bertirakat. Menepis kerakusan serta keserakahan dengan menahan diri seperti dengan berpuasa ataupun bertapa. Kehidupan spiritual ini cukup kental khususnya di wilayah-wilayah pinggiran kota yang dekat dan bersentuhan langsung dengan alam. Adanya perhitungan hari baik hingga kalender tradisional membuktikan bahwa manusia Jawa memahami betul siklus alam sekaligus memiliki intelektual tinggi dari riset yang dulu dilakukan nenek moyangnya. Perhitungan ini berdasarkan gejala alam berupa musim, arah angin, intensitas matahari hingga kondisi geografis…

    Komentar Dinonaktifkan pada Hari Baik dan Tata Keseimbangan Alam
  • mencari makna tanpa aksara
    Artikel,  Berita,  Celoteh,  HOT,  Opini,  Plesir Jateng,  Quote,  Sastra,  Seni & Budaya

    Mencari Makna Tanpa Aksara

    Menapaki sejarah dan budaya bukan selalu tentang romantisme kolonial Bukan selalu tekstual yang dipercaya sebagai sumber kebenaran Bahkan memuja peradaban asing sebagai pencerah Hingga meninggalkan keluhuran bangsa yang sering dianggap primitif Perjalanan kami merangkai puing-puing rasa Mencari makna tanpa aksara Berbalut sukma yang dahaga atas tetesan bulir-bulir tanya Sopo siro kang manuntun lampah kulo?

  • Terlalu banyak persepsi diklaim sebagai esensi Mari saling mengenal Agar kita memahami perbedaan juga kehendak Tuhan
    Artikel,  Celoteh,  HOT,  Opini,  Teks

    Terlalu Banyak Persepsi Diklaim Sebagai Esensi, Mari Saling Mengenal Agar Kita Memahami Perbedaan Juga Kehendak Tuhan

    Terlalu banyak persepsi diklaim sebagai esensi. Mari saling mengenal. Agar kita memahami perbedaan juga kehendak Tuhan.   Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbekal akal pikiran untuk membantu melaksanakan dharmanya dalam kehidupan. Sang insan melewati jalan itu dengan pengalaman, informasi dan hikmah yang dipetik dari kisah hidupnya masing-masing. Perjalanan itu tidaklah sama, sehingga buah akal dan pemikirannya sangat dipengaruhi ruang, waktu dan lingkungan sosialnya. Menjadi keras / halus, kasar / lembut, kuat / lemah, cerdas / tolol adalah pilihan dari tempaan hidup dan karma yang dialaminya. Otak akan memprosesnya menjadi sebuah pengalaman kausalitas (sebab – akibat) untuk didefinisikan sebagai pemahaman mengenal algoritma semesta. Di ruang sosial itu, tiap individu akan menjalankan…

    Komentar Dinonaktifkan pada Terlalu Banyak Persepsi Diklaim Sebagai Esensi, Mari Saling Mengenal Agar Kita Memahami Perbedaan Juga Kehendak Tuhan
  • Catatan Fase Peradaban
    Artikel,  Berita,  Opini,  Viral

    Sebuah Catatan Fase Peradaban

    Bencana pada masa Nabi Nuh menutup zaman yang hingga kini tak dapat dijelaskan bagaimana bentuk, pola dan ciri peradabannya. Manusia berkelompok menyusuri tempat-tempat yang sesuai, demi mendapatkan wilayah yang aman dan tentram bagi kehidupan keluarganya masing-masing. Disini era nomaden dimulai,  usaha untuk bertahan hidup dilakukan dengan berburu dan meramu, serta  membuat perabot-perabot kasar sekedar untuk menangkap hewan buruan dan mengolahnya secara sederhana. Setelah era nomaden berakhir, peradaban selanjutnya berubah menjadi menjadi menetap, bercocok tanam dan beternak. Manusia mulai membentuk sistem administrasi sederhana (hukum adat) yang wajib dipatuhi oleh setiap warganya. Kekuasaan dilihat dari seberapa luas tanah yang dimiliki, sistem ini biasa kita sebut dengan feodalisme. Karena sistem bercocok tanam berpengaruh…

    Komentar Dinonaktifkan pada Sebuah Catatan Fase Peradaban
  • Opini - Hendro Widitomo - Cinta Satu Malam
    Artikel,  HOT,  Opini,  Teks

    Cinta Satu Malam

    Sampai kini, aku lebih suka membaca buku ketimbang internet. Walaupun mungkin butuh lebih banyak waktu dalam memahami maupun memaknai. Jaman internet dan sosial media sekarang, kadang orang hanya sebatas copy paste sudut pandang kreator. Celaka bagi penggemarnya, logika menjadi loncat-loncat karena hanya kumpulan asumsi orang lain. Atau pembelaan bertameng teori yang cocok bagi dirinya sendiri. Menjadikan seseorang menurun dalam kualitas kerangka berpikir, strategis, terstruktur, maupun taktis. Karena akses informasi berlebih sehingga sulit memfilter nalarnya. Menjadi generasi latah, hanya untuk short term memory. Atau sekedar cinta satu malam.

  • tulisan opini artikel
    Artikel,  Opini

    Pandemi : Saatnya Koreksi dan Memperbaiki Diri

    Kehidupan berubah pasca pandemi COVID19 menerpa hampir di seluruh penjuru dunia. Semua orang ketakutan dan kematian menghantui di tiap keluarga. Banyak dari kita kehilangan sanak saudara, teman dan rekan kerja. Ekonomi menurun, bisnis hancur, hingga pengangguran merajalela. Ada yang merampas hak orang lain, lalu mati muda. Ada yang menyembah diri dan dunia, lalu Tuhan mencukupkan keakuannya. Siapakah kau pencabut nyawa? Pembakar durjana congkak tak tahu tata krama. Ulah siapa semua ini? Keterasingan akan kondisi yang terpaksa / dipaksa tak dapat bergerak dan memasuki era baru. Latah informasi dan kesombongan atas ilmu teruji dengan kecerdasan bahwa dunia ini sebenarnya adalah fana. Tak ada kesejatian abadi. Penulis tersadar melalui fenomena padamnya api…

    Komentar Dinonaktifkan pada Pandemi : Saatnya Koreksi dan Memperbaiki Diri
  • Rumus Teori
    Artikel

    Yang pasti adalah ketidakpastian

    Sejatinya manusia terobsesi dengan keteraturan dan kepastian. Konstanta, rumus, target, variabel adalah berhala akal untuk berejakulasi memuaskan nasfunya. Bahkan penyimpangan yang berarti pemakluman kepada ketidakteraturan menjadi penghibur tatkala apa yang dipercaya mengkhianatinya. Apakah kepastian di dunia adalah ketidakpastian itu sendiri. Gaji bulanan, musim panen, perhitungan keuangan semata-mata ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada keteraturan yang dipercaya mampu membuatnya bahagia. Lalu bagaimana kehendak Tuhan? Ketika teori semua tak berlaku, bagaimana porak porandanya logika dan nalar ketika dunia tak diizinkan berlaku semaunya. Atau tirani yang mengatur di bawah kehendaknya?   Penulis : Hendro Widitomo 4 Mei 2021

    Komentar Dinonaktifkan pada Yang pasti adalah ketidakpastian