Artikel
-
Utopia vs Agama
Mimpi akan kehidupan yang lebih baik dikumandangkan seraya mengarsitekturi pembenaran untuk ditebarkan, bukan untuk menuai permusuhan. Suatu ajaran Tuhan yang menjelma arogansi kekuasaan dan sebuah mimpi menjadi ilmu yang secara benar harus dipikirkan terlepas dari konteks trauma sejarah. Mengapa harus mengatasnamakan Tuhan juka reaktif itu muncul dari naluri kekanak-kanakan kita sendiri. Seperti melihat hantu yang membisikkan kepada kita bagaimana nafsu berbicara. Kembali kepada bagaimana cara kita menyikapinya. Apakah doktrin itu mencuci otak kita menjadi ideologi yang membunuh cinta. Kesalahan masa lalu yang tak termaafkan, juga pemutar balikan fakta yang ada bahwa Tuhan masih tetap satu. Persetan agamamu, kuberTuhan dengan caraku. Takkan ada permasalahan jika kita tak hanya berkaca pada masa…
-
Troxa
Aku bukan Dajjal …………. Aku bukan Lucifer ………… Aku bukan Imam Mahdi ….. Aku bukan Ratu Adil …… Aku juga bukan Juru Selamat ………….. Aku adalah jiwa yang terperangkap dalam sebuah jasad.. Yang dibekali otak dan lidah untuk sebuah harga diri. Mencari seberkas pembenaran yang kan membiaskan jawaban tentang dunia dan Tuhanku. Tepian ini hanya eksistensi jati diri bahwa perlawanan kepada ketidakadilan itu masih ada. Bantai fatwa-fatwa jahanam yang berkalam atas nama Tuhan. Produk budaya yang mempertahankan norma dengan doktrin adanya surga dan neraka. Kutemui Tuhanku dengan caraku. Mengkalkulasi jalan pikirNya dengan mencoba tuk tak menjadi atheis. Juga jalan yang tak melunturkan kulturku yang kaku karena aku tak telah malik…
-
The Woman Left Wings
Perjalanan seorang anak manusia tumbuh ke dalam pendewasaan sikap untuk mengenali diri dan menentukan jati dirinya sendiri sebagai wujud pembenaran di dunia dan Tuhannya. Belajar dari alam dan kondisi berpijaknya dengan menyikapi dinamika modernitas dengan caranaya sendiri.. Adalah perjalanan panjang dalam menuai kesadaran hingga mampu berpikir melawan kebakuan yang ada. Sebuah pergerakan nurani yang terdorong oleh kemuakannya atas segala yang menjerat kehidupan ini dengan nama naluri. Kemanusiaan yang diukur untuk melanggengkan hasrat tanpa batas. Benci akan kepalsuan dunia yang melaknatkan surga itu yang mampu membutakan mata setiap insan. Memberi pembebasan untuk menjadi relawan bagi penyelamatan manusia yang masih percaya adanya perubahan.Masih ada secercak terang yang menyinari hari esok. Masa lalu…
-
Salam Rindu Tuhan
Dalam cahaya Tuhan, ada noktah setan menyekap kesunyian, membakar indahnya harapan dan janji-janji Tuhan. Terbang dengan sayap kegelapan yang mulai mempertanyakan kejujuran kalam Tuhan. Semakin jauh dari kesucian dan menghancurkan diri dengan dekapan jemari setan. Muak dengan kepalsuan dunia, haus akan rindu surga. Walau keabadiannya sebatas kefanaan dunia. Insan datang mempersembahkan sukma kepada setan nan jaya. Demi nikmat Tuhan, sekedar ikut menikmati gemerlap dunia. Jangan jadikan ini sebuah dosa. Apa salah hasrat dan naluri manusia yang tak mampu membendung lagi namanya keindahan yang tak terlampiaskan. Sedang kau memberiku nafsu untuk menguasai seluruh nikmat-Mu. Dan mengapa ada ketidak adilan dunia untuk menikmati keindahan itu. Inilah sepersejuta alasan bagi manusia melupakan kuasa…
-
Bila Semua Harus Berakhir
Jika bumi menuai usia senja dan tanda-tanda kelaknatan Tuhan tlah menuju klimaksnya. Percayalah tak ada kenikmatan kecuali merindukanNya. Di ujung senja itu, tak ada makhluk yang mau berpaling dengan Tuhan yang mereka sembah masing-masing. Ada yang percaya bahwa surga itu di antara kedua kaki wanita, ada yang mengira surga itu dimensi lain dimana kenikmatan akan diraihnya. Dan ada pula yang berpikir SURGA ITU TAK ADA!!!! Semua terserah bagaimana Tuhan membebaskan pola pikir manusia berkarya dan mengolah logika itu dengan apa yang dimaksud agama yang katanya bersumber dari Tuhan. Tak ada dan tak boleh ada yang melarang …. Karena ini urusan insan dengan Tuhannya. Bukan kepentingan penyebar kalam Tuhan “ “…
-
Manifesto Ketuhanan
Setelah tercampak dari dunia, kini kuterasing dalam logika yang kabur oleh tetesan darah yang menentang setiap buah akalku atas nama budaya. Produk dari pemikiran masa lalu yang kuanggap tak bisa menjerat jalan pikirku. Tentang Tuhan dan kebaikan. Akankah dunia berjalan tanpa norma,…..??? Ajaran Ketuhanan yang kutelan lewat propaganda fiktif dari penyebar kalam Tuhan yang mengobral surga dengan wanita dan kelaminnya. Biarlah nafsu tetap menjadi nafsu, tak usah memperkosa suatu keyakinan menjadi budaknya. Sorgaloka kewanitaan di dunia kujadikan ritual suci sesembahanku atas karuniaNya. Itupun dengan sebuah kepercayaan bahwa aku akan mempertanggung jawabkan kelaminku dalam sebuah kehidupan matrealis yang memuja kemapanan di atas kebahagiaan. Kuyakin suatu saat kumenemukan Tuhan yang kucari, bukan…
-
Cinderella dan Emansipasi Wanita
Alkisah di negeri dongeng … Mungkin itu sebuah prolog yang sering kita dengarkan sewaktu kita masih anak-anak menjelang tidur. Tapi saya mencoba berkaca di aliran kefanaan dunia yang nyata kita jalani ini. Buatku bukan masalah sih adanya lakon ini itu dalam penanaman moral bagi si kecil yang kita didik. Tapi apa yang terjadi??? Sosok Cinderella, itu yang buatku gelisah. Topeng seorang wanita terjajah yang berakhir hidup bahagia dengan seorang pangeran tampan. Itu yang kudengar di negeri dongeng. Tapi di bumiku??? Pangeran tampan hanya simbol matrealis yang diidam-idamkan, soal yang ada pria tua hampir mampus itu boleh jadi. Pangeran berkuda putih menjelma pria-pria bermobil mewah asal kamu cantik, berani tampil hot,…